krumlovwedding.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sukses bertransformasi pada sepuluh tahun kepemimpinan Joko Widodo. Tak hanya mengefektifkan BUMN gemuk, kementerian juga membereskan praktik korupsi di lingkungan BUMN agar perusahaan bisa berakselerasi memberikan yang terbaik bagi bangsa. Ini merupakan amanah terbesar bagi BUMN sehingga perannya menjadi lebih penting dalam memajukan perekonomian dan sebagai agen negara untuk pemerataan pemerataan.
Kementerian BUMN menempuh perjalanan panjang untuk mencapai beberapa tonggak sejarah. Saat Presiden Joko Widodo mulai menjabat pada awal pemerintahannya pada tahun 2014, kepemimpinan BUMN diambil alih oleh Rini Soemarno. Pada lima tahun pemerintahan kedua Joko Widodo, posisi tersebut dipimpin oleh Erick Thohir.
Hingga tahun 2022, BUMN memiliki aset senilai Rp10,402 triliun, dengan laba bersih Rp327 triliun, pendapatan Rp2,933 triliun, kontribusi pajak Rp457 triliun, dan dividen Rp81,2 triliun.
Pembersihan BUMN kotor bekerjasama dengan Kejaksaan dan Polri
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmennya dalam memberantas praktik korupsi di BUMN. Komitmen tersebut sudah ditunjukkan Erick sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilantik sebagai orang nomor satu di BUMN pada Oktober 2019.
Melalui program bersih-bersih BUMN, Erick ingin BUMN memiliki prinsip Good Corporate Governance. Erick mengatakan, program bersih-bersih BUMN merupakan upaya menjadikan pengurus BUMN lebih baik dan profesional.
Sejumlah kasus terungkap di sektor BUMN yakni Jiwasraya, ASABRI, Garuda, dan Dana Pensiun. Eric pun tak segan-segan memecat para bos BUMN yang terlibat kasus korupsi. Erick menunjukkan keseriusannya dengan menyampaikan laporan kasus dapen BUMN bermasalah tersebut ke Kejaksaan Agung (Kejagung).