2 Juta Mobil dan 13 Juta Motor Listrik Ditargetkan Mengaspal di RI Tahun 2030

JAKARTA – Pemerintah berencana menempatkan 2 juta mobil listrik dan kendaraan roda dua listrik di jalan pada tahun 2030 dengan jalan beraspal. Untuk itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung untuk menciptakan lingkungan kendaraan listrik.

“Pemerintah Indonesia telah menetapkan target besar untuk adopsi kendaraan listrik: pada tahun 2030, akan ada 2 juta mobil listrik dan 13 juta kendaraan roda dua listrik di jalan,” kata Sekretaris Kementerian ESDM dan Sumber Daya Mineral. , Dadan Kusdiana pada Konferensi Global IEA tentang Efisiensi Energi (GCEE) ke-9 di Nairobi, Kenya, dikutip dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat (24 Mei 2024).

Kini, Dadan mengakui masih ada perbedaan harga antara mobil listrik dan mobil konvensional. Untuk menutupi kesenjangan harga yang besar ini, pemerintah Indonesia menawarkan insentif dan subsidi pajak untuk mobil listrik, mobil hybrid, dan sepeda motor listrik.

“Indonesia menyiapkan US$ 455 juta untuk mendukung penjualan sepeda motor listrik. Bantuan tersebut untuk penjualan 800.000 sepeda motor listrik baru dan penggantian 200.000 sepeda motor bermesin pembakaran dalam,” kata Dadan.

Dadan juga mengatakan, untuk mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik, pemerintah terus meningkatkan pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) dan diperkirakan dibutuhkan 32.000 unit SPKLU pada tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.

Seiring dengan berkembangnya stasiun pengisian daya publik, kehadiran charger di rumah juga tidak kalah pentingnya untuk membangun infrastruktur pengisian daya yang lengkap. Untuk memudahkan pengisian daya di rumah, PT PLN menawarkan insentif seperti harga khusus untuk peningkatan sistem kelistrikan dan pengurangan tarif pengisian semalam.

Langkah-langkah ini dirancang untuk mendorong lebih banyak masyarakat menggunakan kendaraan listrik dengan membuat pengisian daya menjadi lebih mudah dan hemat biaya. Selain itu, pemerintah Indonesia tidak secara khusus menekankan elektrifikasi angkutan penumpang, namun juga mengakui kontribusi transportasi jalan raya terhadap emisi CO2 yang signifikan.

Sebagai respons terhadap kebijakan tersebut, pemerintah Indonesia saat ini sedang meningkatkan standar penghematan bahan bakar untuk kendaraan berat, yang merupakan kunci untuk mengurangi emisi dalam jangka pendek hingga menengah.

“Untuk lebih mengurangi emisi transportasi, pemerintah telah mendistribusikan 11,8 juta ton biodiesel pada tahun ini dan juga meluncurkan campuran biodiesel minyak sawit 35% atau dikenal dengan B35. Program ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak sekitar 34,9 juta ton. Pemerintah Indonesia “sangat yakin bahwa kombinasi undang-undang, informasi dan insentif dapat mendorong efisiensi energi dan langkah-langkah mitigasi di sektor transportasi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *