2nd Leadership Talk di Untar: Reputasi Jadi Kunci Keberhasilan Perguruan Tinggi

JAKARTA – Untar menjadi tuan rumah Dialog Kepemimpinan Kedua: Dialog Kepemimpinan Perguruan Tinggi 2024. Acara yang merupakan hasil kerjasama Untar dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDikti III) ini bertajuk “Mengelola Reputasi Melalui Kualitatif Pendidikan untuk Keberlanjutan”.

Acara yang dihadiri oleh para pimpinan perguruan tinggi (PT) sektor LLDikti III ini bertujuan untuk membahas strategi pengelolaan reputasi melalui pendidikan berkualitas yang dapat berkontribusi pada kelangsungan hidup.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiritek) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Haris hadir sebagai keynote speaker bertajuk “Rencana Kemajuan Pengembangan Pendidikan Tinggi Indonesia”.

Direktur Diktiritek mengatakan, reputasi menjadi kunci sukses lembaganya. “Reputasi yang baik menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi persepsi pemangku kepentingan terhadap kemampuan suatu lembaga,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (27/06/2024).

Dalam sambutannya, Rektor Untar Agustinus Purna Irawan mengatakan ada permasalahan lama yang dihadapi perguruan tinggi swasta (PTS). Isu tersebut antara lain mengelola perguruan tinggi untuk mencapai kinerja tinggi agar mampu mempertahankan jumlah mahasiswa untuk keperluan operasional.

Ia berharap acara ini dapat menjadi wadah bagi PT untuk berdiskusi mengenai peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.

“Melalui acara ini saya berharap kita bisa belajar banyak dan mendapatkan motivasi baru untuk peningkatan kualitas pada institusi yang terlibat,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Komite Eksekutif Dewan Nasional Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT), Ari Purbayanto yang menjadi narasumber dalam rapat diskusi tersebut menyoroti kesenjangan mutu pendidikan tertinggi di antara institusi di Indonesia. pendidikan tinggi yang masih sangat luas.

Di era Society 5.0 saat ini, pendidikan tinggi di Indonesia harus beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan masyarakat. Hal ini sangat penting untuk penjaminan kualitas, karena masyarakat 5.0 menekankan integrasi manusia dan teknologi untuk mencapai pembangunan sosial dan ekonomi.

Kepala LLDikti III Toni Toharudin menambahkan, reformasi pendidikan kini menjadi strategi penting dalam pengembangan sumber daya manusia.

Beliau menyampaikan bahwa Dialog Kepemimpinan sangat penting bagi pimpinan PT untuk mengatasi tantangan dan permasalahan sulit di era ini. Percakapan kepemimpinan seperti ini merupakan tanda bahwa perguruan tinggi sedang melakukan percepatan kualitas pendidikan tinggi.

“Di masa yang terus berubah, PT harus mempersiapkan generasi baru yang memiliki keterampilan dan pemahaman terkait kebutuhan industri dan masyarakat,” kata Ketua LLDikti III.

Toni menambahkan, kerjasama dalam Dialog Kepemimpinan ini diharapkan dapat menciptakan keterkaitan antara dunia pendidikan dan industri yang akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang tidak hanya berkualitas namun juga relevan dengan kebutuhan masa kini.

Menurut Dirjen Diktiritek, Ketua LLDikti III yang juga terhormat menyampaikan bahwa kesenjangan mutu perguruan tinggi disebabkan oleh tingkat pemahaman, kesadaran dan tanggung jawab terhadap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). ), yang masih rendah.

Menyikapi hal tersebut, LLDikti III menyusun rencana peningkatan mutu melalui SPMI untuk mendorong perguruan tinggi swasta meningkatkan penjaminan mutu dan mengurangi kesenjangan mutu pendidikan tinggi.

Selain diskusi, acara juga diisi dengan pemaparan karya ilmiah bertajuk “Manajemen Reputasi Perguruan Tinggi Swasta dengan Penguatan Humas” di LLDikti III. Karya ilmiah ini merupakan hasil penjelasan Kepala Humas Untar Paula Tjatoerwidya Anggarina.

Diharapkan dengan dihasilkannya karya ilmiah ini dapat menjadi indikator perguruan tinggi swasta dibawah naungan LLDikti III untuk meningkatkan reputasinya dengan berperan aktif dalam bidang kehumasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *