3 Fakta Demo di Argentina yang Jadi Perhatian, Gara-gara Pengesahan RUU Reformasi

BUENOS AIRES – Protes di Argentina belakangan ini menarik perhatian internasional. Diketahui, demonstrasi massal terjadi akibat disetujuinya rancangan undang-undang (RUU) reformasi yang diajukan Presiden Javier Milei.

Protes besar-besaran ini terjadi pada Rabu (12/6/2024). Tercatat ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di Argentina.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada demonstrasi massal di Argentina tempo hari? Di bawah ini sederet fakta yang bisa Anda perhatikan.

Kebenaran tentang Demo di Argentina

1. Menyebabkan Demo

Rakyat Argentina memprotes keputusan Majelis Nasional yang mengesahkan paket proyek reformasi yang diusulkan oleh Presiden Javier Milei. Paket kebijakan ini dinilai kontroversial.

Mengutip Al Jazeera, pada Sabtu (15 Juni 2024), Dewan Tinggi Argentina terlebih dahulu menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang menjadi kunci reformasi Presiden Milei. Para senator memberikan suara 37 mendukung dan 36 menentang setelah perdebatan panjang.

Singkatnya, proyek ini merupakan inti dari rencana Milei untuk mereformasi perekonomian Argentina yang saat ini sedang mengalami krisis.

Namun, beberapa langkah yang diambilnya, seperti memotong tunjangan dan memberhentikan ribuan pekerja sektor publik, justru berdampak memperdalam resesi, meningkatkan kemiskinan, dan menyebabkan inflasi tahunan hingga 300%.

Setelah disetujui secara resmi, kebijakan lain yang akan diterapkan dalam paket reformasi Milei termasuk mengurangi akses masyarakat terhadap tunjangan pensiun dan mengurangi perlindungan bagi pekerja. Ada juga kebijakan preferensial mengenai pajak, bea cukai, dan pertukaran.

2. Kekuatan kiri yang terorganisir

Protes tersebut terjadi di dekat parlemen negara tersebut sebagai tanggapan terhadap usulan reformasi yang diajukan oleh Presiden Argentina Javier Milei. Mengutip Sputnik, protes ini diorganisir oleh kekuatan sayap kiri dan serikat buruh.

Mereka menentang usulan perubahan yang diusulkan oleh para pemimpin negara di banyak bidang. Secara khusus, pihak oposisi menentang privatisasi, kemungkinan penghapusan dana pensiun guru, dan peraturan yang menyederhanakan proses pemberhentian.

3. Berakhir dengan kekacauan

Demonstrasi awal dimulai dengan damai. Namun, kemudian berubah menjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi.

Beberapa pengunjuk rasa membakar mobil dan melemparkan batu ke arah petugas keamanan. Sebaliknya, polisi Argentina membalas dengan peluru karet dan gas air mata.

Puluhan pengunjuk rasa menerima perawatan medis ketika pasukan keamanan menembakkan gas air mata. Sementara puluhan orang juga ditangkap karena dianggap sebagai provokator.

Berikut beberapa fakta mengenai protes di Argentina terhadap ratifikasi RUU reformasi Presiden Milei.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *