3 Penyebab Kegagalan Bayer Leverkusen Juara Liga Europa 2023/2024

Bayer Leverkusen mengalami kekalahan telak dengan skor 0-3 saat melakoni final Liga Europa 2023/2024 melawan Atalanta di Stadion Aviva, Kamis (23 Mei 2024). Kekalahan ini tidak hanya menghalangi Werkself mengangkat gelar kedua, tapi juga memaksa mereka meninggalkan rekor tak terkalahkan di sisa musim ini.

Kekalahan Leverkusen melawan Atalanta di final nampaknya menjadi kekalahan dini bagi Xabi Alonso dan timnya. Mengingat mereka telah melakukan hal-hal hebat musim ini dan tidak pernah kalah.

Kekalahan terakhir Leverkusen terjadi saat melawan Bochum pada Mei 2023. Lalu Granit

Kesuksesan luar biasa ini tidak bisa menjamin gelar juara Liga Europa. Padahal lawannya bukanlah klub favorit di turnamen ini.

Atalanta, tim musim ini yang hanya mampu finis di peringkat 5 Seie A, nampaknya mampu menciptakan kejutan besar di Liga Europa. Mulai dari mengalahkan Liverpool di perempat final, hingga memecahkan rekor tak terkalahkan Bayer Leverkusen di final.

3 Alasan Kegagalan Bayer Leverkusen1. Atalanta mempunyai pertahanan yang solid

Kegagalan Bayer Leverkusen bukan tanpa alasan, salah satu penyebab kegagalan mereka adalah kuatnya pertahanan Atalanta. Jika melihat statistik, Leverkusen melepaskan 10 tembakan dan hanya 3 yang tepat sasaran.

Selama lebih dari 90 menit, Bayer Leverkusen juga menguasai bola 67% namun tak mampu menemukan celah menghadapi solidnya pertahanan Atalanta.

Di seluruh Liga Europa, Atalanta menjadi salah satu klub dengan pertahanan terbaik dengan total hanya 8 kali sapuan. Sedangkan Bayer Leverkusen sudah kebobolan 13,2 gol. Atalanta memiliki serangan paling efektif

Atalanta tak hanya punya pertahanan bagus, tapi juga mengandalkan permainan serangan balik yang lebih baik dari kemampuan Bayer Leverkusen dalam menguasai bola.

Berdasarkan statistik pertandingan, Atalanta melepaskan 10 tembakan, 7 diantaranya tepat sasaran dan 3 diantaranya berhasil dikonversi menjadi gol. Hal itu menunjukkan betapa piawainya para pemain Atalanta dalam menciptakan peluang.

Tak hanya itu, Xabi Alonso juga mengakui La Dea -julukan Atalanta- punya kemampuan bermain lebih baik dibandingkan klub yang dipimpinnya. Xabi juga menambahkan bahwa Bayer Levrkusen tidak bermain seperti biasanya.3. Ademola Lookman menjadi kunci kegagalan Bayer Leverkusen

Ademola Lookman menjadi mimpi buruk bagi Bayer Leverkusen, setelah ia mencetak 3 gol untuk memastikan kemenangan Atalanta pada menit ke-12, 26, dan 75.

Tiga gol Atalanta merupakan hasil kegigihan Ademola Lookman dalam menciptakan peluang dan memperdaya pemain belakang Bayer Leverkusen.

Meski mencetak 2 gol, pertahanan Werkself masih belum bisa diandalkan untuk melindungi pemain licik ini. Karena itu, gol ketiga pun tercipta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *