3 Riwayat Perang Hizbullah: Tak Hanya Israel, Ternyata Pernah Lawan ISIS dan Serbia

BEIRUT – Sejarah mencatat Hizbullah pernah terlibat konflik dengan sejumlah pihak berbeda. Mereka berperang tidak hanya melawan Israel, tetapi juga melawan Serbia dan Negara Islam (ISIS).

Jika berbicara tentang Hizbullah, sebagian orang mungkin menganggapnya sebagai kelompok anti-Israel. Mereka sering melawan dan membalas serangan.

Namun, ternyata Hizbullah tidak sekadar memerangi Israel. Kelompok yang bermarkas di Lebanon ini dikabarkan pernah bertikai dengan beberapa partai lain sepanjang sejarahnya. Inilah beberapa di antaranya.

Sejarah perang Hizbullah

1. Intervensi dalam Perang Saudara Suriah

Perang Saudara Suriah merupakan konflik yang mempertemukan kelompok pemberontak dan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Apa yang awalnya merupakan protes tanpa kekerasan pada tahun 2011 berubah menjadi perang habis-habisan yang berlangsung lebih dari satu dekade.

Situasi di Suriah memburuk ketika negara-negara lain dan pejuang terorganisir ikut serta dalam konflik.

Di pihak yang mendukung pemerintah Suriah, ada nama-nama seperti Rusia, Iran, dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Lebih lanjut, konflik ini juga mendorong organisasi teroris seperti ISIS dan Al-Qaeda untuk bersatu dan menimbulkan kekacauan. Hal ini membuat perang menjadi semakin mengerikan.

Mengutip situs CSIS, tujuan politik keterlibatan Hizbullah di Suriah adalah untuk menjaga keberlangsungan rezim Assad. Selain itu, mereka ingin memperluas pengaruhnya di Suriah, menghentikan penyebaran pemberontak dan membela komunitas Syiah di Suriah.

Hizbullah memandang dukungan terhadap rezim Assad di Suriah oleh kelompok pemberontak yang didukung AS dan Israel sebagai ancaman. Akibatnya, para pejabat Hizbullah menekankan komitmen mereka untuk melakukan operasi lebih lanjut di Suriah.

Sementara itu, jika menyangkut tujuan militer, Hizbullah khawatir jatuhnya rezim Assad akan menimbulkan bencana bagi mereka. Hizbullah sendiri menerima sebagian besar senjata yang diselundupkan dari Suriah.

Untuk mencapai tujuan politik dan militernya, Hizbullah mendatangkan sejumlah personel dan senjata dari Lebanon ke Suriah. Diperkirakan 7.000 hingga 10.000 tentara dikerahkan.

Ketika perang berlangsung, Hizbullah, yang awalnya hanya berperang melawan pemberontak, terpaksa juga berperang bersama ISIS, yang ikut campur.

Meskipun Hizbullah dilaporkan telah mundur sepenuhnya, beberapa pengamat masih percaya bahwa mereka masih meninggalkan sebagian kecil pasukannya di Suriah.

2. Intervensi dalam Perang Bosnia

Perang Bosnia antara tahun 1992 dan 1995 melibatkan etnis Bosnia dan Serbia. Latar belakang konflik ini muncul dari pecahnya Yugoslavia pada tahun 1991.

Kelompok Hizbullah rupanya juga mengirimkan pasukan saat Perang Bosnia. Komitmen tersebut tidak lepas dari Iran yang saat itu merupakan sekutu Bosnia.

Mengutip TheNewArab, Iran menjadi pendukung masyarakat Bosnia yang saat itu mayoritas beragama Islam Sunni. Antara tahun 1994 dan 1995, Teheran dikatakan telah mengangkut lebih dari 5.000 ton peralatan militer ke Bosnia.

Selain itu, Iran juga telah memerintahkan pejabat Garda Revolusi Iran dan kelompok paramiliter Syiah Hizbullah untuk memberikan dukungan. Mereka juga mengirimkan bantuan berupa logistik dan pasukan.

3. Perang dengan Israel

Hizbullah didirikan pada tahun 1980an sebagai respons terhadap invasi Israel ke Lebanon selatan. Meski sudah keterlaluan, kelompok ini tetap menjadikan Tel Aviv sebagai musuh utamanya hingga saat ini.

Ternyata, Hizbullah mendapat pengaruh besar dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kelompok ini menganut ideologi Islam Syiah khas Iran.

Melihat ke belakang, Israel dan Hizbullah sering berperang. Salah satu peristiwa terbesar terjadi pada tahun 2006 ketika Perang Lebanon Kedua sedang berkecamuk.

Konflik tersebut dipicu oleh serangan Hizbullah terhadap kendaraan militer Israel yang sedang berpatroli di perbatasan dengan Lebanon. Israel membalasnya dengan serangan skala penuh.

Meski sama-sama meraih kemenangan, sejumlah pengamat sepakat bahwa Israel gagal dalam hampir seluruh tujuan strategisnya. Kegagalan ini juga memperkuat posisi Hizbullah di Lebanon.

Selain itu, Hizbullah kerap mendukung perjuangan Hamas melawan Israel dan Palestina. Mereka beberapa kali melakukan serangan udara ke arah perbatasan.

Ini adalah beberapa perang yang pernah dilakukan Hizbullah dalam sejarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *