4 Alasan Utama Israel Akan Perang Habis-habisan dengan Hizbullah

GAZA – Israel menyatakan siap untuk “perang habis-habisan” di Lebanon dan menyetujui rencana serangan yang menargetkan Hizbullah.

Klaim para menteri luar negeri dan militer Israel muncul setelah Hizbullah merilis rekaman drone yang mengancam. Meningkatnya ketegangan ini bertentangan dengan upaya AS untuk menahan eskalasi di tengah pertempuran skala kecil selama berbulan-bulan di perbatasan Israel-Lebanon.

Empat alasan utama mengapa Israel melancarkan perang habis-habisan melawan Hizbullah 1. Rekaman drone di pelabuhan Haifa akan menjadi target utama Hizbullah

Foto/AP

Rekaman drone berdurasi sembilan menit dari kota pelabuhan Haifa di Israel yang diambil pada siang hari menunjukkan kawasan sipil dan militer, termasuk pusat perbelanjaan dan kawasan pemukiman, serta kompleks manufaktur senjata dan fasilitas pertahanan rudal.

Menteri Luar Negeri Israel Katz menanggapi dengan keras dengan menulis:

“Kita sudah sangat dekat dengan saat memutuskan untuk mengubah kebijakan mengenai Hizbullah dan Lebanon. Jika perang skala penuh pecah, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan sangat terkena dampaknya,” tulisnya.

2. Invasi Israel ke Tanah Lebanon dilakukan oleh Komando Utara

Foto/AP

Belakangan, militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Ori Gordin, kepala garis depan Komando Utara Hizbullah, telah menyetujui rencana untuk melakukan serangan darat di perbatasan utara Israel.

Menurut Al Jazeera, dia berkata: “Sebagai bagian dari penilaian situasi, rencana operasional untuk serangan ke Lebanon telah disetujui dan diverifikasi dan keputusan dibuat mengenai penguatan kesiapan pasukan di lapangan.”

3. Terlibat penembakan sejak 7 Oktober

Foto/AP

Israel dan Hizbullah terlibat dalam bentrokan perbatasan sejak perang di Jalur Gaza dimulai menyusul serangan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober. Konfrontasi telah meningkat dan kedua belah pihak mengatakan mereka siap berperang.

Nasrallah dijadwalkan berbicara pada Rabu sore. Dia pernah mengatakan di masa lalu bahwa Hizbullah hanya akan menghentikan serangannya jika Israel menghentikan serangannya di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 37.000 warga Palestina.

Militer Israel secara teratur melakukan serangan udara terhadap Lebanon sejak perang dimulai. Pada hari Selasa, mereka mengatakan mereka menyerang infrastruktur militer di beberapa wilayah selatan.

Pada hari Senin, mereka mengatakan serangan pesawat tak berawak menghancurkan “pusat operasi” departemen roket Hizbullah. Seminggu yang lalu, mereka dilaporkan membunuh Taleb Abdullah, komandan divisi Hizbullah yang bertanggung jawab di sektor barat garis depan antara perbatasan Israel dan Sungai Litani.

Hizbullah baru-baru ini mengatakan mereka telah melakukan lebih dari 2.100 operasi militer terhadap Israel sejak 8 Oktober sebagai bagian dari upayanya untuk mendukung Palestina.

Dalam delapan bulan terakhir, lebih dari 400 orang tewas di Lebanon, termasuk jurnalis dan paramedis, dan 25 orang di Israel. Setidaknya 90.000 orang menjadi pengungsi di Lebanon, dan lebih dari 60.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Israel utara.

4. Diplomasi pencegahan perang Amerika telah gagal total

Foto/AP

Utusan khusus Gedung Putih Amos Hochstein mengatakan pada hari Selasa saat berkunjung ke Lebanon bahwa Amerika Serikat terlibat dalam upaya diplomatik untuk mencegah eskalasi.

“Kami telah melihat peningkatan dalam beberapa minggu terakhir. Dan yang diinginkan Presiden Biden adalah menghindari eskalasi menjadi perang yang lebih besar,” kata Hostein kepada wartawan di Beirut usai pertemuan di Israel beberapa hari yang lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *