MALANG – Banjir dingin Gunung Semeru melanda kawasan Lumajang pada Kamis malam (18/4/2024), merusak bangunan termasuk lima jembatan. Jembatan yang dimaksud adalah jembatan Tegir, Kloposavit, Nguter, Hamzah Pasirian, dan Gondoruso.
Situasi ini sangat mengkhawatirkan bagi Jembatan Gondoruso karena tergolong baru dan baru dibuka setahun lalu oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Kepala Desa Kloposavit, Dusun Panjut, banjir dingin Hariyandi menyebabkan bagian samping Jembatan Gondoruso rusak. Meski jembatan masih utuh, namun kondisinya membuatnya tidak bisa dilalui.
Hariyandi membenarkan, Jumat (19/4/2024): “Jembatan masih berdiri, namun lalu lintas tidak bisa dilakukan karena kerusakan akibat puing-puing.”
Jembatan Gondoruso baru ini dibangun pada Juli 2023 untuk menggantikan jembatan lama yang roboh akibat banjir lahar dingin. Jembatan ini bertahan selama 50 tahun, namun akibat kekuatan aliran lahar dingin, jembatan ini pun ikut runtuh.
“Kami meminta masyarakat fokus mencari jalur alternatif,” kata Hariyandi.
Sementara itu, Direktur Lumajang Indah Wahyuni mengatakan timnya mendapat laporan kerusakan bangunan akibat banjir dingin. Banyak rumah yang terendam banjir dingin dengan intensitas tinggi hingga satu meter, dan banyak bangunan umum yang rusak, seperti Desa Gondoruso dan Desa Kloposavit.
“Iya, ada beberapa bangunan seperti jembatan Kloposavit yang dikabarkan ada yang putus, tapi kami tidak melihatnya secara langsung,” kata Indah Vahyuni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/4/2024). Di pagi hari.
Saat ini, prioritasnya adalah menstabilkan kehidupan para korban. Timnya memerintahkan BPBD Kabupaten Lumajang membuka posko darurat dan menyiapkan peralatan dapur umum serta kebutuhan darurat lainnya bagi para pengungsi.
“Saya akan meminta BPBD membuka posko jika terjadi keadaan darurat seperti itu, dan besok akan ada pertemuan untuk menyelesaikan keadaan darurat tersebut,” tutupnya.
