5 Negara dengan Pengemis Terbanyak di Dunia 2024, Ada Fakta yang Bikin Miris

JAKARTA – Meski belum ada angka pasti jumlah tunawisma di seluruh dunia, namun World Economic Forum memperkirakan setidaknya akan ada 150 juta tunawisma di seluruh dunia pada tahun 2021. Artinya, sekitar 2% populasi dunia adalah tunawisma. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, terdapat 1,6 miliar orang di dunia yang hidup dalam perumahan yang tidak layak, dan sekitar 15 juta orang terpaksa mengungsi setiap tahunnya.

Dari semua negara OECD, Amerika Serikat memiliki jumlah penggusuran per rumah tangga tertinggi bagi penyewa yang diusir langsung dari perekonomiannya. Sayangnya, tunawisma telah meningkat selama dekade terakhir.

Di beberapa wilayah seperti Timur Tengah, penyebab utama tingginya tingkat tunawisma adalah konflik kedua negara yang menyebabkan kehancuran dan hilangnya infrastruktur. Selain itu, beberapa negara menghadapi bencana alam yang menghancurkan rumah-rumah, dan ketika masyarakat atau pemerintah tidak mempunyai uang untuk membangun kembali, para korban menjadi tunawisma.

Namun, dalam kasus lain, tunawisma disebabkan oleh tidak terjangkaunya harga perumahan. Ketika harga rumah meningkat di seluruh dunia dan masyarakat tidak mempunyai cukup uang untuk membeli rumah, tunawisma merupakan hal yang umum di beberapa negara.

Menurut laporan IMF tahun 2021 tentang harga rumah global, banyak faktor sosial ekonomi yang berkontribusi terhadap kenaikan harga rumah, dengan tingkat suku bunga yang rendah dan kebijakan dukungan pemerintah. Organisasi Buruh Internasional (ILO) melaporkan bahwa pengangguran global akan meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2023, dan pada tahun 2024 lebih dari 2 juta orang akan mencari pekerjaan.

Singkatnya, pengangguran global terus meningkat, sehingga semakin sulit bagi jutaan orang di seluruh dunia untuk membeli bahan makanan, apalagi membayar pajak atau hipotek.

Mengingat pesatnya pertumbuhan fenomena ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tunawisma di setiap kota, meskipun penyebabnya di setiap kota mungkin berbeda. Saat ini Manila, ibu kota Filipina, memiliki jumlah tunawisma terbesar di dunia, yaitu sekitar 4,5 juta jiwa.

Baca juga: 10 Negara Termiskin di Asia, Indonesia Termasuk?

Terkait jumlah tunawisma di kota-kota besar AS, Eugene berada di puncak daftar dengan 432 tunawisma per 100.000 penduduk. Untungnya, banyak organisasi nirlaba dan beberapa pemerintah berupaya keras untuk mengurangi jumlah tunawisma.

Ini adalah salah satu cara untuk mengurangi tunawisma, namun ini bukan solusi permanen.

Kunci untuk mengurangi tunawisma adalah dengan membangun lebih banyak perumahan, memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah dan meningkatkan pasokan perumahan untuk mengurangi persaingan dan menurunkan harga sewa dan perumahan.

Jika melihat tren industri real estate, antara tahun 2020-2022, industri ini sangat panas karena pembeli lebih banyak dan harga meningkat, namun pakar industri memperkirakan industri tersebut akan kolaps pada tahun 2024. Menurut Forbes Advisor, 2024 bisa menjadi tahun terbaik untuk membeli rumah.

Data terbaru OECD melaporkan 5 negara dengan tuna wisma atau pengemis terbanyak di dunia pada tahun 2024 seperti dilansir SINDOnews dari Insider Monkey, Rabu (19/6/2024).

1.Nigeria

Yang menduduki peringkat teratas adalah Nigeria, negara dengan epidemi tunawisma terburuk dengan 24 juta orang saat ini menjadi tuna wisma. 63 persen penduduk negara ini miskin, dan biaya hidup terus meningkat. Tingkat kepemilikan rumah di Nigeria akan turun sebesar 5% pada tahun 2023. Organisasi seperti Sheltered Hope Initiative berfokus pada pengurangan tuna wisma di Nigeria.

2. Pakistan

Pakistan memiliki 20 juta tunawisma termasuk anak-anak dan orang tua. Jumlah tunawisma di Pakistan meningkat karena inflasi, migrasi dan kemiskinan. Yang menambah konflik adalah risiko banjir tahunan, menghancurkan infrastruktur dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Sekitar 40% penduduk Pakistan adalah tunawisma, dan sebagian besar dari mereka tinggal di daerah kumuh. Meskipun pemerintah Pakistan telah meluncurkan program pembangunan perumahan, proyek tersebut terhenti sejak pandemi terjadi.

3. Mesir

Mesir mempunyai 12 juta tunawisma, terutama akibat bencana perkotaan yang menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal. Sebagian besar tunawisma di Mesir tinggal di gubuk sementara, sementara yang lainnya hidup di jalanan.

LSM seperti Hope Village Society dan Plan International Egypt berupaya membantu anak-anak tunawisma. Kementerian Kesehatan dan Kependudukan juga fokus pada krisis tunawisma di Mesir dengan menyediakan tempat penampungan dan layanan bagi para tunawisma.

4. Suriah

Suriah, negara yang menghadapi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, mempunyai populasi tuna wisma sebanyak lebih dari 6,5 juta orang. Akar penyebab krisis tunawisma di Suriah adalah konflik politik dan perekonomian yang tidak stabil. Tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran di negara ini juga menjadi penyebabnya, dimana 90 persen penduduknya hidup dalam kemiskinan dan bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.

Organisasi nirlaba seperti Action for Humanity berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat rentan di negara ini, termasuk pengungsi dan tuna wisma. Action for Humanity telah membangun sebuah desa untuk pengungsi Suriah dan sekitar 500 keluarga.

5. Kongo

Kongo juga menghadapi krisis tunawisma, dengan lebih dari 5,3 juta orang mengungsi. Penyebab utama tunawisma di Kongo adalah bencana alam, kurangnya sumber daya dan konflik etnis antar kelompok bersenjata. Sebagian besar tuna wisma di Kongo adalah pengungsi. Organisasi seperti UNICEF, USAID, dan Amnesty International membantu dan memberikan bantuan kepada para tunawisma di negara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *