54 Tahun IKJ dan Tantangan Sekolah Seni di Tengah Perkembangan Teknologi

JAKARTA – Institut Kesenian Jakarta (IKJ) merayakan hari jadinya yang ke-54 dengan mengusung tema “Perspektif Berkembang: Melepaskan Kreativitas Tanpa Batas”. Di usianya yang ke 54 tahun, IKJ telah mengalami jatuh bangun sebagai sekolah seni.

“Pasang surut merupakan pengalaman berharga di saat dunia dipenuhi dengan tantangan yang luar biasa akibat perkembangan teknologi yang luar biasa pesat dan tiada henti sehingga mengancam kreativitas manusia,” kata Rektor IKJ Inda Tjajavulan dalam siaran persnya. Kamis (27 Juni 2024).

Dalam kiprahnya sebagai perguruan tinggi seni di Jakarta, IKJ tentunya menghadapi berbagai tantangan berat, seiring dunia memasuki era kecerdasan buatan yang mau tidak mau harus dihadapi demi keberlangsungan pendidikan seni yang telah dirintis selama lebih dari lima tahun. Puluhan tahun.

Baca Juga: Dies ke-53: IKJ Gelar Seminar Nasional Kecerdasan Buatan dan Seni

“Perkembangan teknologi yang terjadi sangat cepat dan realistis di depan mata kita, serta munculnya berbagai wacana baru di masyarakat yang perlu disikapi dengan baik dan tepat, telah membuka lapangan eksplorasi baru bagi lembaga seni ini,” ujarnya.

“Dengan evolusi teknologi yang seolah tak ada habisnya, menjadi semakin penting untuk benar-benar memikirkan aspek kreativitas,” tambah Indah.

Misalnya, “bidang kreativitas” dalam kaitannya dengan kecerdasan buatan menghadapi pertanyaan terkait isu-isu seperti hak kekayaan intelektual, sektor ketenagakerjaan, dan perdebatan tentang nilai seni.

Menghadapi permasalahan baru tersebut, IKJ siap bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk melakukan kajian mendalam bersama guna mempersiapkan era baru yang penuh tantangan.

“Meski penuh tantangan, IKJ tidak akan maju lebih jauh karena kreativitasnya tidak terbatas, kreativitas yang terus hidup dalam diri manusia,” jelasnya.

Soal kreativitas, Profesor Bambang Sugiharto, Jurusan Filsafat Universitas Parahyangan, mengingatkan kita dalam pidato seninya di Dies IKJ dan menginformasikan bahwa kreativitas adalah kekuatan yang abadi. Kreativitas adalah virus yang tidak pernah mati, terus berkembang dan bermutasi.

Baca Juga: IKJ perkuat industri kreatif dan kenalkan mahasiswa pada dunia animasi

Di sisi lain, Bambang juga mengingatkan bahwa kreativitas hanyalah sekedar banalitas, hasrat untuk menarik perhatian dengan mempermainkan indera.

“Selain perkembangan teknologi, kreativitas juga bisa berupa penguasaan kata kunci: memainkan kata kunci atau prompt yang tepat dan mesin AI (kecerdasan buatan) akan dengan cepat menciptakan sesuatu seperti pesulap hebat,” lanjut Bambang.

Meyakini kreativitas itu abadi, IKJ di hari ulang tahunnya tahun ini berkeyakinan untuk mengembangkan cara pandang yang terus berkembang dan kreativitas tidak ada batasnya sehingga mampu mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *