6 Astronot NASA Hampir Tewas Akibat Satelit Rusia Terbelah Menjadi 200 Bagian

MOSKOW – Enam astronot Amerika yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terpaksa berlindung di pesawat ruang angkasa mereka sebagai persiapan untuk evakuasi darurat pada Kamis (27 Juni 2024), setelah satelit Rusia yang mati melemparkan hampir 200 keping puing ke orbit. .

Menurut NASA, insiden tersebut memaksa para astronot untuk berlindung selama sekitar satu jam, menambah jumlah sampah luar angkasa yang sudah mencemari orbit bumi.

Penyebab pecahnya satelit observasi Bumi Rusia Resurs-P1, yang dinyatakan tidak aktif oleh Rusia pada tahun 2022, masih belum diketahui.

Peristiwa ini mengingatkan kita akan semakin besarnya bahaya sampah luar angkasa. Sampah luar angkasa terdiri dari benda-benda buatan manusia yang tetap berada di orbit, seperti pecahan satelit, roket bekas, dan bahkan peralatan yang hilang oleh astronot.

Puing-puing ini dapat bergerak dengan kecepatan hingga 17.000 mil per jam, dan bahkan pecahan kecil pun dapat menyebabkan kerusakan serius pada pesawat ruang angkasa atau satelit yang ditabraknya.

NASA dan badan antariksa lainnya berupaya mendeteksi dan melacak puing-puing luar angkasa serta mengembangkan teknologi untuk menghilangkannya dari luar angkasa. Namun, ini adalah tugas yang sulit dan mahal, dan banyaknya puing masih menimbulkan risiko bagi astronot dan misi luar angkasa.

Pecahnya satelit tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang puing-puing luar angkasa, yang dapat membahayakan astronot dan misi luar angkasa.

Pada tahun 2021, sebuah roket Tiongkok yang tidak terkendali menabrak Bumi, menumpahkan puing-puingnya ke Samudra Pasifik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *