6 Cara Membesarkan Anak Agar Cerdas Menurut Ahli Harvard

JAKARTA – Menumbuhkan anak cerdas memiliki berbagai aspek, antara lain motivasi, interaksi, nutrisi, dan lingkungan yang mendukung. Lisa Feldman Barrett, seorang ahli saraf dan psikolog dari Harvard, memberikan nasihat kepada orang tua tentang cara mendidik anak-anak mereka.

Untuk membesarkan anak cerdas, Lisa mengatakan pentingnya motivasi sejak dini. Dimana orang tua dapat memberikan semangat kepada anaknya sejak dini.

Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yang menarik. Membaca buku, menyanyikan lagu, berbincang dengan anak dimulai sejak kecil. Memainkan permainan yang merangsang otak dan kreativitas mereka juga merupakan pilihan yang bagus.

Betapa cerdasnya anak-anak tumbuh, menurut para ahli Harvard

Berikut cara membesarkan anak cerdas, menurut pakar Harvard, dilansir CNBC Rabu (29/5/2024).

1. Membuat bayi

Orang tua dapat mengubah anaknya menjadi sesuatu yang istimewa, seperti pemain biola konser. Atau mereka dapat menyediakan lingkungan yang mendorong pertumbuhan sehat anak ke segala arah.

Orang tua mungkin ingin anaknya bermain biola suatu hari nanti. Namun memaksa anak untuk belajar musik sepertinya merupakan tugas yang tidak menyenangkan.

Sebagai gantinya, Anda dapat memperkenalkan berbagai jenis musik di rumah dan melihat mana yang menarik minat anak Anda.

2. Berbicara dan membaca bersama anak

Penelitian menunjukkan bahwa meski bayi baru berusia beberapa bulan dan belum mengetahui arti kata, otaknya sudah bekerja. Ini membentuk dasar saraf untuk pembelajaran di masa depan.

Jadi semakin banyak mereka mendengarkan, semakin besar dampaknya. Mereka juga akan memiliki kosakata dan keterampilan membaca yang baik. Mengajari mereka kata-kata emosi seperti sedih, bahagia, kecewa sangat membantu.

Semakin banyak mereka tahu, semakin fleksibel mereka. Gunakan cara ini saat menggambarkan perasaan orang lain. Bicarakan tentang apa yang menyebabkan emosi dan bagaimana pengaruhnya terhadap seseorang.

3. Jelaskan berbagai hal

Meski terkadang membosankan, menjelaskan sesuatu kepada anak baik untuk perkembangan otaknya. Hindari menjawab pertanyaan “mengapa” dengan “karena saya bilang begitu”.

Anak-anak yang memahami alasan di balik perilaku tertentu dapat mengatur tindakannya dengan lebih efektif. Anak akan lebih memahami jika orang tua menjelaskan alasan perintah yang diberikan.

Bagaimana. “Saya tidak bisa makan semua kuenya karena saya akan sakit perut dan saudara-saudara saya akan kecewa karena mereka tidak mendapatkan roti.” Penalaran ini membantu anak-anak memahami konsekuensi tindakan mereka dan mengembangkan empati.

4. Jelaskan aktivitasnya, bukan orangnya

Saat anak Anda memukul kepala orang lain, jangan menyebut mereka “anak nakal”. Orang tua bisa menjelaskan khususnya kepada anak. “Berhentilah memukul adikmu, itu menyakitinya dan membuatnya merasa tidak enak, katakan padanya kamu minta maaf.”

Aturan yang sama berlaku untuk pujian. Hindari menyebut putri Anda “gadis baik”. Komentari tindakan tersebut sebagai gantinya. “Kamu membuat pilihan yang baik untuk tidak menikam adikmu dari belakang.”

Kata-kata seperti ini akan membantu otak anak Anda mengembangkan ide-ide yang lebih berguna tentang tindakannya dan dirinya sendiri.

5. Ajak anak melakukan aktivitas bersama

Anak-anak secara alami belajar dengan menonton, bermain, dan yang paling penting, meniru orang dewasa. Ini adalah cara yang efektif untuk belajar dan memberi mereka rasa penguasaan.

Jadi berikan mereka sapu kecil atau sekop taman atau mainan mesin pemotong rumput dan biarkan anak Anda meniru aktivitas Anda.

6. Perkenalkan anak Anda kepada lebih banyak orang

Dengan orang-orang yang sering ditemui anak Anda, seperti kakek-nenek, bibi dan paman, teman, dan anak-anak lain, cobalah untuk mengenalkan mereka pada keberagaman sebanyak mungkin. Apalagi saat mereka masih anak-anak.

Menurut penelitian, anak-anak yang rutin berinteraksi dengan penutur bahasa berbeda menjaga jaringan penting otaknya. Ini membantu mereka mempelajari bahasa lain di masa depan.

Demikian pula, anak-anak yang melihat banyak wajah berbeda akan lebih mampu membedakan dan mengingat lebih banyak variasi wajah di kemudian hari. Ini adalah langkah anti-rasis paling sederhana yang dapat Anda ambil sebagai orang tua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *