6 Fakta Surat Penahanan Perdana Menteri Israel Netanyahu dari ICC

GAZA – Dilaporkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda. Surat perintah penangkapan sedang dipertimbangkan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Surat perintah penangkapan dapat dikeluarkan jika Netanyahu terbukti bersalah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Berikut beberapa fakta terbaru terkait kasus tersebut:

1. Tujuan surat reservasi

Diduga telah dikeluarkan surat perintah penangkapan atas pelanggaran hukum internasional di Jalur Gaza Palestina.

Pelanggaran-pelanggaran tersebut termasuk potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh pejuang Israel dan Palestina dalam perang Israel-Hamas saat ini.

Israel saat ini sedang melakukan genosida di Jalur Gaza. Mereka membuat warga Palestina kelaparan karena menghalangi bantuan kemanusiaan.

2. Genosida yang dilakukan Israel terus berlanjut.

Catatan pemerintah di Gaza selatan menunjukkan bahwa Israel telah membunuh lebih dari 34.500 warga Palestina di Gaza sejak 7 Oktober 2023, dengan mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Tidak hanya itu Serangan brutal Israel telah melukai 77.700 warga Palestina di Jalur Gaza. Lebih dari 11.000 orang hilang atau diperkirakan tewas di bawah reruntuhan bangunan di Jalur Gaza akibat serangan Israel.

Israel terus melakukan blokade terhadap Gaza hingga sebagian besar warga Palestina kelaparan. Banyak bayi meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi akibat blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel.

3. Israel takut

Israel semakin khawatir ICC akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpinnya.

Netanyahu sendiri telah mengatakan bahwa Israel tidak akan menerima upaya apa pun yang dilakukan ICC untuk melemahkan hak membela diri.

4. Respon Internasional

Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu terdekat Israel. dan negara lain Beberapa negara lain kembali memperingatkan Israel untuk tidak melancarkan serangan darat ke Rafah di Jalur Gaza selatan.

Serangan Israel terhadap Rafah dapat meningkatkan kemampuan ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan pejabat senior Israel.

Amerika Serikat juga berupaya menghentikan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan ICC terhadap Netanyahu.

Netanyahu sendiri telah meminta Presiden AS Joe Biden untuk menggunakan pengaruh Washington untuk memblokir dikeluarkannya surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel tersebut.

5. Status Terbaru

Pekan ini belum ada pernyataan dari ICC dan belum ada indikasi surat perintah penangkapan akan dikeluarkan dalam waktu dekat.

Namun, Kementerian Luar Negeri Israel pada Minggu malam (28/4/2024) memberi tahu delegasi Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang “rumor” bahwa surat perintah penangkapan terhadap pejabat politik senior dan senjata dapat dikeluarkan.

6. Netanyahu mengancam Palestina

Berdasarkan laporan yang diterbitkan Axios pada Rabu, 1 Mei 2024, Israel mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina (PA) jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior Israel.

Israel memberi tahu Amerika Serikat bahwa dia menerima informasi bahwa pejabat PA menekan jaksa ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan

Israel dapat mempertahankan pendapatan pajak PA, yang dikumpulkan dan didistribusikan kepada pemerintah. Pembalasan ekonomi Israel dapat menyebabkan runtuhnya PA, yang telah terjadi sejak tahun 1993.

Netanyahu mengatakan pada hari Jumat bahwa keputusan ICC tidak akan mempengaruhi tindakan Israel. Namun hal ini akan menjadi preseden yang berbahaya.

“Risiko penangkapan banyak pemimpin dan tentara di satu-satunya negara demokratis dan satu-satunya negara Yahudi di Timur Tengah sangatlah mengerikan. “Kami tidak akan menyerah pada hal itu,” Netanyahu menyimpulkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *