7 Fakta Soerjadi Soerjadarma, Bapak AURI Penyandang Gelar Bangsawan Kanoman Cirebon

JAKARTA – Soerjadi Soerjadarma merupakan salah satu tokoh militer pada masa kemerdekaan Republik Indonesia. Momen yang membedakannya dengan perwira lainnya adalah ketika ia dipercaya mengemban tugas menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pertama di Tanah Air.

Karena pengangkatannya sebagai KSAU pertama bertepatan dengan terbentuknya Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), Soerjadi Soeyadarma kemudian dijuluki sebagai Bapak Angkatan Udara.

Meski masih bertugas di militer, Soerjadi Soeryadarma berjasa besar dalam perkembangan dunia dirgantara di bidang militer, serta menjadi pelopor penerbangan niaga.

Fakta Soerjadi Soerjadarma1. Menyandang gelar bangsawan, Soerjadi Soerjadarma yang lahir pada 6 Desember 1912 ini memiliki nama lengkap Elang Soeriadi Soeriadarma. Ia merupakan anak dari Raden Suryaka Suryadarma yang bekerja sebagai pegawai bank di Banyuwangi.

Elang merupakan gelar bangsawan di Keraton Kirebon Kanoman yang berarti Raden. Namanya kemudian disesuaikan dengan ejaan baru menjadi Raden Suryadi Suryadarma.

Pria kelahiran Banyuwangi ini masih memiliki garis keturunan Keraton Kanoman, Cirebon. Kakek buyutnya adalah Pangeran Jakaria alias Ariabrata dari Keraton Kanoman, Cirebon, yang merupakan keturunan langsung Sunan Gunung Jati.

2. Anda memiliki riwayat pendidikan yang sesuai. Sebagai anak bangsawan, kehidupan dan pendidikan Soerjadi lebih terjamin dibandingkan anak-anak lainnya. Pada usia enam tahun, tepatnya tahun 1918, ia masuk ke ELS (European Lagere School), yaitu sekolah dasar khusus untuk anak-anak Eropa atau Tionghoa dan anak-anak keturunan bangsawan Indonesia.

Pada tahun 1926, Soerjadharma menyelesaikan studinya di ELS dan kemudian melanjutkan studi ke jenjang berikutnya yaitu HBS (Hogere Burgere School) di Bandung.

Sebelum berhasil menyelesaikan studinya di Bandung, ia harus pindah ke Jakarta dan melanjutkan studi di KWS-III (Koning Willem School) di Jakarta yang setara dengan HBS, dan ia lulus pada tahun 1931.

3. Setelah mengikuti pelatihan militer untuk menjadi pilot, keinginan kuat Soerjadarma untuk menjadi pilot membawanya mengikuti pelatihan perwira di KMA (Koninklijke militaire Academie) yang saat itu hanya ada di Breda, Belanda. Setelah berhasil bergabung dengan tentara, ia akhirnya diterima menjadi mahasiswa pilot di Kaliyat.

Untuk meningkatkan keterampilannya sebagai pilot, Soerjadarma melanjutkan studinya di sekolah intelijen (Waarnemer School). Kemudian pada bulan Juli 1939 ditugaskan sebagai navigator pada unit pembom Glenn Martin (Vliegtuiggroep) di Andir-Bandung.

4. Dinamakan KSAU Setelah terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR), pada tanggal 5 Oktober 1945, Kepala Staf Umum Mayjen Urip Sumoharjo mengusulkan pembentukan angkatan udara di Indonesia. Dari situlah Mayor Urip bernama Soerjadi Soerjadarma. Dalam pernyataan kemampuannya melaksanakan perintah tersebut, Soeryadarma mengusulkan agar angkatan udara yang dibentuk haruslah angkatan udara yang mandiri, seperti Royal Air Force (RAF) di Inggris.

Keputusan Pemerintah Nomor 6/SD tanggal 9 April 1946 merupakan momen penting bagi TNI AU karena menjadi dasar terbentuknya dan lahirnya TNI AU. Keputusan ini mengangkat Komodor Udara R. Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf Angkatan Udara Republik Indonesia (TRI AU) pertama yang saat itu berkedudukan di Yogyakarta.

5. Ia memainkan peran penting di Angkatan Udara. Antara tahun 1945 dan 1949, Soerjadi sebagai KSAU mulai tertarik pada bidang teknik dirgantara melalui pendirian klub aero yang memberikan pendidikan dan pelatihan dasar penerbangan militer di Maguwo, Maospati dan Malang (teknik radio). , kru operator radio, pilot, pasukan terjun payung, perlengkapan pesawat, kode Morse).

Soerjadarma merupakan orang pertama yang menyadari pentingnya keberadaan pasukan terjun payung mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Hal inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya pasukan terjun payung pertama di Indonesia yaitu Pasukan Gerakan Tiepat (PGT) yang kini menjadi Kopasgat TNI AU.

6. Ia pensiun dari militer pada tahun 1962. Pada tanggal 9 Maret 1960, Soerjadi Soerjadarma mengundurkan diri dari KSAU menyusul insiden pesawat tempur MIG-17F Fresco yang dipiloti oleh Letnan Dua (Pnb) Daniel Maukar melepaskan tembakan ke Istana Negara Jakarta. . Namun Presiden Sukarno menolak permintaan tersebut.

Soerjadi akhirnya pensiun pada 19 Januari 1962 setelah Pertempuran Laut Aru yang menewaskan Komodor Marinir Jos Sudarso. AURI dianggap kurang memberikan perlindungan udara bagi ALRI dari serangan pesawat Belanda.

7. Ditawarkan Jadi Pahlawan Nasional Tokoh Soerjadi Soerjadarma ditawari gelar pahlawan nasional oleh TNI Angkatan Udara, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Cirebon pada seminar nasional pencalonan pahlawan nasional. di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (04/03/2024).

Soerjadi Soerjadarma diusulkan menjadi pahlawan nasional karena ikut serta dalam pembentukan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (AURI) atau yang sekarang disebut TNI Angkatan Udara (AU).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *