8 Fakta Kecelakaan Maut Fortuner di Kawasan Gunung Bromo Malang

MALANG – Kecelakaan maut terjadi di kawasan wisata Gunung Bromo, Kabupaten Malang. Sebuah bus yang membawa 9 orang terjatuh ke jurang di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Hal ini terjadi pada Senin (13/5) sekitar pukul 18.00 WIB.

Banyak fakta yang terkumpul pasca tragedi yang menimpa sekelompok warga di Gondanglegi, Kabupaten Malang.

1. Keluarga menderita

Terdapat 9 kecelakaan yang terjadi pada mobil Toyota Fortuner bernomor registrasi B 1683 TJG, mereka merupakan satu keluarga besar. Mereka baru saja menghadiri undangan pernikahan salah satu keluarga besar di daerah Lumajang.

Kerabat korban Nur Kholfin menjelaskan, mobil tersebut mengalami kecelakaan di Jurang Lajing, Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, yang merupakan warga Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Mereka hendak pulang usai melangsungkan pesta pernikahan kembali ke Gondanglegi, Kabupaten Malang. “Itu sekelompok budak yang baru keluar dari Lumajang, pulang ke Malang lewat sana. Rumah Gondanglegi dekat lewat sana,” kata Nur Kholifin.

Salah satu korban tewas dalam kecelakaan itu adalah Sulimah yang menikahi putrinya seminggu lalu. Oleh karena itu, sebuah keluarga besar pergi ke Lumajang, untuk merayakan pernikahan di rumah mempelai pria.

2. Lebih sedikit lampu jalan

Pesta pernikahan asal Gondanglegi, Kabupaten Malang ini memilih jalan pintas ke Lumajang, lewat kawasan wisata Gunung Bromo. Jalan tersebut melewati Senduro, Ranupani, di Kecamatan Jemlang, hingga memasuki Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang.

Jalan ini tidak mudah karena pada malam hari penerangannya kurang bagus. Terutama yang ini

Diperkuat dengan jalan dari Jemplang menuju Desa Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo yang didominasi jalan menurun.

Direktur Kecamatan Poncokusumo Didik Agus Mulyono mengakui, jalur korban tidak banyak penerangan pada malam hari. Tempatnya berada di kawasan TNBTS yang didominasi hutan. Apalagi jalan ini sebenarnya bukan jalan utama dari Malang ke Lumajang.

Minimnya api membuat proses evakuasi korban dari kendaraan menjadi sulit. Prosedur disediakan untuk mengevakuasi korban dari kebakaran kendaraan dan kebakaran lainnya. Sedangkan mobil Toyota Fortuner tidak langsung dicopot karena kekurangan tenaga.

3. Empat orang meninggal

Dari 9 penumpang yang salah mobil, 4 orang tewas di tempat. Keempatnya adalah Imriti Yasin Alirahbini (51), sopir, pemilik kartu identitas di kawasan Gunungsari Indah Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya.

Kemudian Moch. Mushili Irvani (33), Tutik Kuntiarini (38), dan Sulimah (57), ketiganya merupakan warga Gondanglegi, Kabupaten Malang. Sebagian besar dari empat orang tersebut mengalami luka di kepala.

Selain itu, lima orang mengalami luka-luka, tiga di antaranya adalah anak-anak. Kelima orang tersebut adalah Siti Aminah (30), warga Gondanglegi Wetan, Kabupaten Malang, yang mengalami luka di bagian wajah, punggung, dan goresan.

Sementara empat orang lainnya mengalami luka yakni tiga orang warga Kedurus, Surabaya, yakni Fatin (33) mengalami patah tulang, Nafla Syakira bocah 8 tahun mengalami patah tulang kaki kiri. .

Kemudian Naila Salsabila, bocah 6 tahun yang mengalami patah kaki kanan, dan Hafis Muhammad (7) asal Gondanglegi Wetan mengalami patah kaki kanan. Seluruh korban untuk sementara dibawa ke RS Sumber Sentosa, Tumpang.

4. Eksodus ini sangat mengerikan

Lokasi jatuhnya mobil tersebut berada di lembah yang berjarak 80 hingga 100 meter dari kawasan pegunungan Bromo. Tanah yang keras dan kurangnya api membuat proses evakuasi korban luka terhenti.

Dari empat orang yang tewas, sebagian besar terlontar dari kendaraan. Sementara itu, lima orang luka-luka, termasuk tiga anak-anak, berada di dalam mobil dan korban luka harus ditarik keluar dengan tali. Penyebabnya, mobil berada di lembah yang dalam.

5. Bukti warga ketakutan

Kecelakaan maut itu terjadi dengan cepat. Saat itu, ada dua bus yang berangkat dari Lumajang menuju Malang. Keduanya berjalan beriringan, hingga akhirnya sampai di depan Simpang Jarak Ijo, mobil kedua yang dikendarai Imriti Yasin Alirahbini hilang.

Petugas polisi yang berjaga di pintu gerbang TNBTS Karwanto menjelaskan, dirinya mendapat laporan dari warga adanya kecelakaan mobil di Dusun Distanza Ijo. Saat itu, ada dua mobil dalam acara undangan yang sama di kawasan Senduro, Lumajang.

Karwanto mengatakan, “Di sini kami mendapat laporan dari seorang warga, yang hendak pulang dari Ngadas di Jarak Ijo, usai akad nikah, ia kembali dengan membawa dua kendaraan, salah satunya terjatuh ke lembah,” kata Karwanto.

Menurut warga Jarak Ijo yang berada di rombongan kendaraan pertama, awalnya kedua kendaraan tersebut melaju bersama. Namun sesampainya di kawasan Jarak Ijo, mobil yang dikendarai Imriti Yasin Alirahbini (51) sudah tak terlihat.

Saat kami cek laporan warga, memang benar ada kecelakaan. Mobil masuk ke jurang di kegelapan malam. Kendaraan diduga meninggalkan Jalan Raya Ngadas – Gubugklakah dan jatuh ke lembah di bawahnya.

Ia serasa melihat tempat pertama mobil melaju di jalan atas hingga mendarat di jalan bawah yang merupakan jalan penghubung antar desa, hingga terus jatuh ke lembah setinggi 80 hingga 100 meter.

6. Lima orang dikirim ke RST Soepraoen.

Lima orang luka dari 9 penumpang Toyota Fortuner rusak dilarikan ke rumah sakit. Rujukan tersebut dilakukan setelah korban mendapat perawatan pertama di RS Sumber Sentosa, Tumpang.

7. Orang mati dikuburkan berdampingan

Ibu dan anak korban meninggal dunia dalam kecelakaan Gunung Bromo, Sulimah (57) dan Muhammad Muslihi Irvani (33) dimakamkan pada Selasa pagi (14/5/2024) di TPU) Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Malang. Pemerintah.

Kedua orang yang tewas dimakamkan di area yang sama. Pemakaman tersebut dihadiri ratusan orang yang berduka mulai dari sanak saudara, tetangga, saudara dan sahabat semasa hidup kedua orang tersebut.

8. Hasil olah TKP

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TCP) dan memperoleh hasil mobil Fortuner yang melaju dari arah timur ke barat menabrak perbukitan terlebih dahulu dari sisi kiri mobil.

Kemudian mobil terus melaju hingga berbelok ke kanan. Kemudian menabrak pembatas jalan buatan, kata Kapolsek Malang ACP Adis Dani Garta.

Mobil tersebut masih melaju saat jalanan menurun sehingga diduga menabrak bukit. Polisi juga tidak menemukan apapun terkait rem di lokasi kejadian.

Kecepatan mobil membuat pengemudi tidak bisa lagi mengendalikan mobilnya saat mobil melewati jalur menurun. Namun pihaknya akan mengecek kembali kondisi teknis kendaraan, termasuk rem, usai proses ekspor kendaraan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *