8 Pangdam Jaya Menjabat Terlama, Ada 2 Mantan Wapres, Mendagri, hingga Gubernur Sulut

Jakarta – Sebanyak 8 Pangdam Jaya menempati posisi terlama. Jabatan Pangdam Jaya disusun sejak tahun 1950an hingga 1990an.

Masa jabatan terlama dipegang oleh Jenderal TNI (Purn) Umar Weerahadikusumha yang menjabat Pangdam Jaya selama 6 tahun (1959-1965). Setelah mantan Wakil Presiden (Vapris) era Suharto, rata-rata seorang Pingdam Jaya menjabat selama 3 tahun.

Selain Omar, Letjen TNI (Purn) Norman Sassoono menjabat Pangdam Jaya selama 5 tahun (1977-1982). Setelah itu, Jenderal TNI (purn) Amir Machhi menjabat Pangdam pada tahun 1965 hingga 1969 atau 4 tahun.

Lebih Lengkapnya, Ini 8 Pangdam Jaya Terlama, Siapa Saja?

8 Pangdam Jaya Paling Terlayani 1. Jenderal TNI (Purn) Umar Weerahadikusumah Umar Weerahadikusumah adalah purnawirawan TNI Angkatan Darat. Jenderal Bintang 4 menjabat Pingdam Jaya selama 6 tahun (1959-1965).

Puncak karir militernya terjadi saat ia menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 1969 hingga 1973. Pria kelahiran 10 Oktober 1924 di Seturaja, Simedang, Jawa Barat ini juga pernah menduduki beberapa jabatan strategis lainnya.

Omar diangkat menjadi Panglima Kostrad (1965-1967). Umar pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Jenderal TNI. Setelah pensiun, ia mendapat jabatan Wakil Presiden (Vopress) pada tahun 1983 hingga 1988.

2. Letjen TNI (Purn) Norman Sassoono Norman menjabat Pangdam Jaya periode 1977-1982 atau 5 tahun. Ayah mantan Pangdam Jaya, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, juga menjabat Pangdam XII/Tanjungpura pada tahun 1976-1977.

Jabatan lainnya antara lain Dansatgas Pomad (1966-1972) dan Kasadam V/Jayakarta (1974-1975).

3. Jenderal TNI (Purn) Amir Machmood Amir Machmood menjabat Pangdam untuk periode 1965-1969 atau 4 tahun. Sebagai gantinya adalah Umar Wahidiksima.

Berdasarkan sejarahnya, jenderal bintang 4 kelahiran Cimahi, Jawa Barat ini menyaksikan penandatanganan Supersummer, sebuah dokumen penyerahan kekuasaan dari Presiden Sukarno kepada Jenderal TNI Soeharto.

Pensiun dari militer, Amir diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada 1969-1982 dan Ketua MPR/DPR (1982-1987).

4. Letjen TNI (Purn) Gustaf Hendrik Mantak Mantak Pengdam Jaya menjabat selama 4 tahun yaitu tahun 1973 sampai dengan tahun 1977. Beliau menjabat Gubernur Solosi Utara (Salut) pada tahun 1980 hingga 1985.

Beliau menjabat Asisten II di Kodam V/Jaya pada tahun 1963. Sebelum menjabat sebagai Pingdam IX/Molavarman (1971–1973), ia menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Jakarta.

Setelah menjabat Pangdam Jaya, Mantik diangkat menjadi Pangkowilhan I dengan pangkat Letjen TNI. Ia kemudian menjadi Gubernur Sulawesi Utara selama 5 tahun (1980-1985).

5. Jenderal TNI (Purn) Sutrisno Try Sutrisno dikenal sebagai Wakil Presiden RI ke-6. Pria kelahiran Surabaya, 15 November 1935 ini mengabdi pada tahun 1993-1998.

Sebelum menjadi wakil presiden, Try memiliki karier cemerlang di militer. Karirnya mencapai puncaknya ketika menjadi Panglima TNI pada tahun 1988 hingga 1993. Try sempat menduduki beberapa jabatan strategis di TNI, salah satunya Pangdam Jaya pada tahun 1982 hingga 1985 atau tiga tahun.

6. Jenderal TNI (Purn) Poneman Poneman juga menjabat Pangdam Jaya. Jabatan tersebut dijabatnya selama 3 tahun sejak 1970 hingga 1973 atau setelah pergantian Jenderal TNI Makmun Murud.

Setelah itu, karir Poniman di militer semakin cerah. Ia pernah dipercaya menduduki jabatan-jabatan strategis seperti Pangkostrad (1973-1974), Pangkowilhan I (1974-1977), Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (1977-1980), Kepala Staf Angkatan Darat (1980-1983).

7. Letjen TNI (Purn) Sugito Sugito menjabat Pangdam Jaya periode 1985-1988 atau 3 tahun. Sebelumnya menjabat Pangkostrad (1988-1990).

Karir militernya antara lain Komandan Detasemen Tempur (Denpur) 13 RPKAD, Komandan Grup 1 RPKAD, Komandan Operasi Keamanan Timor Timur dan Komandan II Komando Tempur Darat Kostrad.

Kemudian Panglima Komando Tempur Udara Custard (1983) dan Ester Qasim Abri (1990)

8. Letjen TNI (HOR) Kentot HarsenoK Harseno menjabat Pangdam Jaya pada tahun 1990-1993. Harsino adalah lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1961.

Pangkat militer terakhirnya adalah Mayor Jenderal TNI, kemudian Presiden Soeharto memberinya pangkat kehormatan Letjen TNI pada masa pensiunnya.

Karir militer Harsino antara lain RPKAD Keledai, Ajudan Presiden Soeharto (1971-1981) dan Dangarnizon I/Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *