Repleyka.co.id, jakarta -eid domba sering meninggalkan hidangan yang lezat. Namun, hidangan Idul Fitri sangat perlu diingat bahwa pemanasan sering kali memiliki efek negatif pada kesehatan.
Proses terutama untuk mengurangi daging nutrisi dalam sayuran dan memutar lemak dalam santan dalam bahan -bahan berbahaya. Selain itu, ini adalah risiko pertumbuhan bakteri dalam pemanasan berulang.
Jadi, saya tidak menghabiskan hidangan Idul Fitri dalam pemanasan sekali atau dua kali. Faisal Parlindungan SP PD PD PD PD mengatakan bahwa proses yang hangat dapat menyebabkan proses yang hangat dan penurunan diet. Produk makanan berlemak seperti sayuran dan santan, sering dipanaskan ke tubuh.
Dan menyarankan agar orang memperhatikan asupan makanan di liburan Idul Fitri, termasuk menerapkan diet seimbang pada tubuh sebagai nilai gizi. “Ketika menu Idul Fitri adalah mimpi untuk semua. Namun, ada beberapa hal, karena ada beberapa hal, karena nilai gizi dan diet seimbang dapat diisi pada Idul Fitri,” Dokter Jakarta Faisal pada hari Rabu (2/4/25).
Memberi makan menurut bagian adalah kombinasi nutrisi yang seimbang dari layanan, dengan pedoman “subjek pyromia saya”. Pedoman ini adalah akhir dari ekspedisi untuk penggunaan diet sehat dan seimbang.
Ini mengingatkan kita pada makan makanan serat untuk pertama kalinya sebagai buah dan sayuran, yang berarti mencegah darah gula. Selain itu, olahraga aktif harus diterapkan pada hari libur Idul Fitri secara perlahan atau camilan lain selama setidaknya 30 menit.
Kue Idul Fitri identik dengan makanan penutup, camilan goreng terbatas atau rendah dan sehat dan sehat. “Song of Low Sugar and Dough Snacks dan konsumsi makanan ringan dalam bentuk kacang atau buah -buahan besar,” katanya.