Waspada Ancaman di Balik Tren Sewa Smartphone

Republika.co.id, Jakarta – Di belakang perayaan Idul Fitri yang ramai, sewa smartphone, terutama iPhone, muncul untuk gaya hidup dan dokumentasi instan. Tren ini dianggap menyimpan potensi risiko keamanan data yang serius.

Pendiri dan kelompok CEO VIDA Niki Luhur, ingat bahwa smartphone sewaan dapat menyimpan trek data yang sensitif dan lubang terbuka untuk kejahatan dunia maya. Menurutnya, lebih mudah untuk menyewa smartphone sejenak, tetapi jangan lupa bahwa perangkat dapat menyimpan trek data yang sensitif. “Banyak orang tidak menyadari bahwa ketika mereka menyewa smartphone dan menggunakannya untuk mengakses akun digital atau mengisi informasi pribadi seperti KTP dan gambar pribadi (selfie), mereka membuka celah untuk kejahatan online,” katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh Republika.co.id pada hari Rabu (9/4/5/2025).

Kesenjangan keamanan ini mencakup data yang disimpan secara otomatis, buffer aplikasi, ke akses yang tersisa ke sistem operasi pemilik sebelumnya, yang memungkinkan para pelaku untuk mengambil alih akun dalam hitungan menit.

Risiko ini diperkuat oleh temuan whitepaper vida terbaru, “di mana penipuan?

Selain itu, tujuh dari sepuluh kasus serangan dunia maya melibatkan akses tanpa izin dari unit atau lokasi yang tidak diketahui, dan 71 persen dari akun pengambilalihan menyebabkan kerugian finansial. Jawaban untuk tren ini mendorong audiens untuk mengambil langkah -langkah pencegahan, seperti menghindari penyimpanan informasi yang sensitif pada penyewa, memastikan bahwa perangkat telah diatur ulang sebelum dan sesudah digunakan, menggunakan otentikasi berlapis saat memasukkan akun digital, dan sebanyak mungkin menghindari penebangan akun penting pada unit yang tidak pribadi. Selain itu, penting untuk selalu memperbarui perangkat lunak dan aplikasi ke versi terbaru, karena pembaruan sering mencakup peningkatan keamanan yang penting.

Akhirnya, selalu perhatikan upaya phishing, yaitu Sisipkan Penipuan untuk mendapatkan informasi pribadi melalui e -Pos, pesan teks atau situs web palsu. Jangan pernah memberikan informasi pribadi sebagai kata sandi atau nomor kartu kredit untuk semua orang yang tidak Anda kenal atau percayai. Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital, kesadaran akan keamanan data pribadi dianggap semakin penting, terutama dalam hal berurusan dengan tren baru yang ditunjukkan dalam masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *