PBNU: Gerakan Boikot Israel Jangan Sasar Perusahaan yang Sahamnya Dimiliki Orang Indonesia

Republika.co.id, Jakarta – Direktur Badan Kontrol Kontrol Ulama Nahdtul untuk meningkatkan kekuatan ekonomi, Dr. Kh. Eman Suryaman mengingatkan Muslim di Indonesia untuk membuat pusat boikot, di mana saham atau perusahaan memiliki orang -orang di target lembaga publik.

Ringkasan mengatakan: “Di media sosial lebih awal, berbulan -bulan selama Palestina & Mui Fatwanses” di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (11/30/20024).

Memang, orang harus memprioritaskan lembaga publik pada warga negara Indonesia daripada negara -negara untuk ekonomi negara untuk tumbuh dan pada akhirnya.

Eman melanjutkan: “Itjima Ulama MUI juga yang pertama dari produk negara independen menggunakan standar nasional, lebih banyak perusahaan menggunakan dan menggunakan staf nasional.”

Perusahaan publik memiliki banyak minat dalam ekonomi negara dan ekonomi ekonomi masyarakat. Agensi pergi ke publik dengan banyak energi pada investor. Uang ini dapat digunakan untuk memperluas pekerjaan baru, dan meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya mendorong pembangunan ekonomi nasional.

Di sisi lain, umat Islam ini harus terus mengabaikan produk alien alien alien untuk mendukung Palestina dan pada saat yang sama menampilkan negara -negara Barat untuk mendukung Israel.

“Produk Boikot Proge harus memiliki dampak negatif di berbagai negara, termasuk Indonesia, Israel dan dukungannya.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *