Republika.co.id, Samrinda -Poor Psikologis Samarinda -psikolog Anisiya Mootaminna mengatakan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memiliki efek negatif pada kesehatan mental seseorang.
“Konten di media sosial menunjukkan bentuk yang ideal, sehingga meluncurkan pengguna dengan membandingkan dirinya sendiri,” kata Samarinda, Minggu (12/19/2012).
Anisiya melaporkan bahwa salah satu efek negatif dari ketergantungan media sosial adalah penciptaan perbandingan sosial. Perbandingan sosial ini dapat menyebabkan inferioritas.
Anisiya mengatakan bahwa jika seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain, akan sulit untuk melihat hal -hal positif dalam benaknya. “Ini dapat menyebabkan sikap negatif dari dirinya sendiri dan mengurangi domisi diri,” katanya.
Dia menyoroti bahwa perasaan inferioritas sebagai hasil dari perbandingan sosial dapat mendorong individu untuk menemukan kesalahan orang lain sebagai kepentingan pribadi. “Ini bukan mekanisme sehat yang sehat,” katanya.
Fenomena ini terjadi di banyak lingkaran, serta generasi Generasi B. dan tumbuh. General Z memiliki tingkat paparan media sosial yang lebih tinggi daripada generasi sebelumnya.
“Ini membuat melemahnya efek negatif dari media sosial, termasuk perbandingan sosial dan domisi diri yang rendah,” katanya.
ANC juga menekankan kecenderungan untuk menggunakan akun tambahan (akun lain) di media sosial. Akun tambahan, menurutnya, sering digunakan sebagai tempat untuk membuat ekspresi anonim, untuk mencegah akun teman, kadang -kadang untuk menyebarkan bahasa yang kasar atau komentar negatif.
“Akun tambahan mungkin dua pedang. Ruang ekspresi tambahan bisa aman, tanpa takut seorang hakim. Namun, itu juga dapat disalahgunakan untuk cyberbulling atau praktik negatif lainnya,” jelasnya. dia menjelaskan.
Untuk menghindari efek negatif dari media sosial, Anisiya menekankan pentingnya saat menggunakan jejaring sosial. Batasi waktu untuk menggunakan media sosial dan menggunakan tugas yang digunakan untuk digunakan.
“Misalnya, fungsi waktu layar smartphone tidak dapat dikontrol dan waktu dapat dibatasi untuk menggunakan media sosial,” katanya.
ANC juga mengingatkan bahwa pengguna media sosial fokus pada lingkungan diri dan menghormati keunikan mereka. Jejaring sosial tidak memiliki bahan yang sering tidak mencerminkan kehidupan nyata.
“Kita dapat mengurangi efek negatif dan menggunakan media sosial untuk hal -hal positif, misalnya, untuk membangun persahabatan, berbagi informasi dan mengembangkan kreativitas,” katanya.