krumlovwedding.com, JAKARTA — Program transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN berhasil mempercepat kinerja perusahaan pelat merah. Berkat kinerjanya yang luar biasa, BUMN mampu menyumbang pendapatan negara melalui laba yang memecahkan rekor jumlah terbesar sepanjang sejarah.
BUMN masih mampu membagikan dividen saat Indonesia dilanda pandemi. Pada tahun 2022 misalnya, BUMN akan membagikan dividen sebesar Rp 39,7 triliun. Uang dividen tersebut turut meringankan beban negara yang saat itu sedang berjuang melindungi perekonomian nasional dari dampak pandemi melalui berbagai program, salah satunya bantuan sosial.
Setahun kemudian atau 2023, laba BUMN melonjak dan mencetak rekor terbesar sepanjang sejarah. BUMN membagikan dividen sebesar Rp 81,2 triliun.
Sementara itu, laba BUMN juga diyakini akan mencetak rekor pada tahun ini. Kementerian BUMN memproyeksikan dividen pada 2024 sebesar Rp 85,5 triliun.
Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, penerimaan pembayaran dividen BUMN tahun ini mencapai Rp70,290 miliar atau 78,88 persen dari target hingga Agustus 2024.
Peter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, mengatakan peningkatan laba BUMN merupakan buah manis transformasi BUMN. BUMN mengalami perubahan pesat dalam lima tahun terakhir sehingga terjadi peningkatan efisiensi.
“Peningkatan dividen tersebut didorong oleh peningkatan signifikan pada profitabilitas BUMN seiring dengan membaiknya kinerja BUMN.” Sedangkan BUMN bermasalah dan kerugiannya turun, kata Piter kepada Republik, Senin (30/9/2024).
Seperti diketahui, Kementerian BUMN menetapkan lima garis besar yakni nilai ekonomi dan sosial bagi Indonesia, inovasi model bisnis, peningkatan investasi, kepemimpinan teknologi, dan pengembangan talenta sebagai prioritas utama BUMN.
BUMN pun kini semakin ramping. Jumlah BUMN yang sebelumnya mencapai 108 BUMN kini berkurang menjadi 41 BUMN karena faktor-faktor seperti pengelompokan, pembentukan properti, merger, dan likuidasi perusahaan.
Berbagai program transformasi yang dijalankan berhasil meningkatkan kinerja keuangan BUMN. Pendapatan BUMN meningkat dari Rp1.930 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp2.933 triliun pada tahun 2023. Sementara laba bersih tercatat meningkat dari Rp13 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp327 triliun pada tahun 2023. Rp10,402 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp10,402 triliun pada tahun 2023.
Peter memperkirakan salah satu prestasi besar Kementerian BUMN yang terbukti mendorong aktivitas BUMN lebih efisien dan efektif adalah pembentukan properti. Peter mengatakan konsolidasi melalui konsolidasi menjadikan kerja BUMN lebih fokus dan terintegrasi antar BUMN yang bisnis inti sejenis.
“Strategi pembentukan holding yang bertujuan untuk memperluas fokus BUMN secara bertahap telah membuahkan hasil,” kata Peter.
Capaian Kementerian BUMN lainnya adalah besaran kontribusi BUMN melalui laba jauh lebih tinggi dibandingkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Kontribusi dividen BUMN selama 2020-2024 mencapai Rp 279,7 triliun atau lebih dibandingkan lima tahun sebelumnya, kata Kementerian BUMN. Sedangkan BUMN terhadap PMN sebesar Rp 217,9 triliun periode 2020-2024.
Pada periode 2020-2024, dividen yang dibayarkan BUMN lebih dominan dibandingkan nilai PMN dengan rasio 56 persen berbanding 44 persen.