HUT Ke-6, Xurya Berhasil Bangun Lebih 100 MW Daya PLTS

krumlovwedding.com, JAKARTA – Di usianya yang keenam, Xurya mampu membangun kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) lebih dari 100 megawatt (MW) di hampir 200 proyek di Indonesia. Sistem penyewaan PLTS tanpa biaya awal dari Xurya, yang dipelopori oleh Xurya, telah membantu lebih dari 100 bisnis beralih ke tenaga surya.

“Setiap UM yang terpasang sangatlah penting. Ini bukti nyata bahwa Indonesia bergerak ke arah yang lebih baik, menuju masa depan yang berkelanjutan,” kata CEO Xurya Eka Himawan di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Sejak awal berdirinya, Xurya berkomitmen mendukung transisi energi pemerintah dan berperan aktif dalam mencapai target bauran energi sebesar 25 persen yang ditetapkan pada tahun 2030. Tak hanya menjadi pionir dalam praktik bisnis inovatif sistem, Xurya juga menjadi garda terdepan dalam pemanfaatan energi. Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengelola PLTS dari jarak jauh.

Menurut Eka, inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga menjamin keandalan dan keamanan sistem yang lebih baik bagi pengguna PLTS. Untuk mencapai hal tersebut, selain teknologi dan model bisnis yang inovatif, kerja sama juga menjadi kuncinya.

Eka mengatakan Xurya mampu melaksanakan proyek secara efisien dan tepat waktu dengan bekerja sama dengan lebih dari 150 mitra EPC (engineering, pengadaan, konstruksi) lokal. Sebagai bagian dari langkah strategisnya, lanjutnya, Xurya berkomitmen untuk terus memperkuat sumber daya manusia (SDM) lokal dan membangun ekosistem yang mendukung transisi energi nasional.

Sebagai bagian dari upaya ini, selama beberapa tahun terakhir, Xurya telah bermitra dengan berbagai komunitas, lembaga pendidikan, dan lembaga swasta lainnya untuk memberikan pelatihan teknis. Termasuk Huawei Indonesia dan JJ-Lapp Indonesia yang menjadi salah satu pionir Solar Academy Indonesia.

“Kami percaya bahwa kerja sama yang erat dapat mempercepat penggunaan energi surya di Indonesia. Melalui sinergi dengan mitra dan pemangku kepentingan lainnya, saya yakin bahwa pada tahun 2030 kita tidak hanya akan mencapai tujuan bauran energi, tetapi kita juga akan menciptakan perekonomian yang jauh lebih besar. dan dampak lingkungan kata Eka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *