OJK Catatkan Transaksi Fintech Rp 448,40 Miliar pada 2024  

RUPUBIKIKA.O.D, Jakarta – Industri keuangan keuangan di Indonesia, terutama teknologi teknologi Finanttt, semakin menunjukkan kecepatan yang signifikan. Based on the information published by the financial service officials (OJK), general finttch operations, which in 2024 in 2024 in 2024 in 2024 in 2024, in 2024 in 2024, in 2024 in 2024, in 2024 in 2024, in 2024 in 2024, in 2024 in 2024 entered 448.40 billion rp. Angka ini mencerminkan lompatan darurat dalam volume transaksi yang menunjukkan peran yang berkembang dalam ekosistem keuangan Indonesia.

Berdasarkan data 2024, Indonesia Indonesia dalam pembentukan 290 mitra dengan berbagai lembaga keuangan (LJK) di Indonesia. Mitra ini mencakup sektor keuangan, perusahaan keuangan, perusahaan asuransi, serta penyedia layanan keuangan lainnya, seperti halaman P2P-PGP dan penyedia layanan. Kerja sama dari rencana berikut ini adalah jaringan digital dari layanan keuangan negara, yang lebih penting untuk memenuhi kebutuhan orang digital.

Kepemimpinan Kontrol Keuangan Eksekutif, Pembiayaan Digital dan Seniman Chrepto mengatakan bahwa sektor Finanus telah berkontribusi pada akun aturan dukungan dan koordinasi. “Tempat yang nyaman menciptakan

OJK juga menerima informasi yang terkait dengan Daftar Peraturan pada 20/2024 pada 20 Januari14024, yang berhasil berpartisipasi dalam kotak. Inisiatif ini adalah kerangka kerja hukum dan peraturan yang memungkinkan Anda untuk mencapai keamanan dan ketaatan terhadap aturan.

Selain peningkatan operasi yang signifikan, area fintech juga berhasil menaklukkan 249.759 dari pengguna Indonesia yang aktif. Keberhasilan Fintech di berbagai daerah adalah fakta bahwa layanan digital digital diperlukan oleh Indonesia, baik di kota -kota besar maupun di daerah yang lebih jauh. 

Dengan lebih dari 60 speaker pada tahun 2024, lebih dari 50 jenis latihan lantai yang indah, sektor ini akan lebih meningkat untuk mendukung cakupan keuangan ke Indonesia. Keberadaan berbagai kegiatan pelatihan dan dialog internasional dengan partai -partai internasional juga memiliki dampak positif pada kesadaran publik dan literasi teknologi keuangan.

Selain fintech, aset keuangan digital dan aset cryptise, serta pertumbuhan yang cepat. 20 Oktober, jumlah investor di Indonesia dengan biaya 21,63 juta orang, yang total biaya transaksi adalah 43,87% hingga 48,47 triliun R. Angka ini mencerminkan tingginya optimal di antara investor terhadap crypocations, tetapi dinamika pasar yang berubah. OJK juga mengembangkan transisi untuk mengatur regulasi dan kontrol cryptura, yang selanjutnya akan memperkuat sektor di masa depan.

Untuk mendukung pengembangan Bakar, OJK, ada berbagai kegiatan literasi dan cakupan digital. Pada bulan November 2024, OJK, bersama dengan Asosiasi Indonesia (AFSI) dari Indonesia (AFSI), dan ekspedisi Indonesia, asosiasi operasi dan potensi akhir kehidupan sehari -hari.

“Sebagai regulator, terus meningkatkan sektor finant, yang dapat menjadi transparan, lengkap dan memberikan hak istimewa khusus untuk Indonesia,” Hasan Fauzi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *