Republika.co.id, Manajemen Asuransi Chief Badung, Garanti dan Pensiun OJK Ogi Prastomion mengatakan bahwa harus ada penemuan produk sederhana untuk menarik karyawan informal sebagai peserta uang pensiun. Kehadiran inovasi produk dan kontribusi sederhana akan memungkinkan dimasukkannya karyawan yang tidak biasa dalam industri dana pensiun tanpa pendapatan permanen.
Menurut catatan OGI, kapasitas pekerja informal dianggap lebih besar, yang mencapai 57-58 persen populasi Indonesia 277 juta. Sejauh ini, jumlah dana pensiun hanya memeluk 28 juta orang, kebanyakan dari mereka menangani asn, tni, staf liar dan resmi.
Juga, kontribusi keseluruhan industri pensiun (PDB) hanya 5-6 persen, yaitu 1.500 triliun rp telah berubah antara September 2024 atas semua aset, katanya. Dengan dimasukkannya pekerja informal dalam industri ini, diyakini bahwa kontribusi dana pensiun bagi perekonomian telah meningkat.
“Jika kami bertanya kepada Koordinator Rencana Pensiun:” Apakah itu? Jalan (tidak terorganisir) dapat berpartisipasi dalam program pensiun? ‘
Son tentang masalah ini, OECD/IOPS/OJK Global Forum pada agenda kepala OJK, mengatakan dia mendapat ide dari negara -negara debat lain. Gagasan yang diperoleh adalah penemuan produk dana pensiun yang disebut kontribusi sederhana.
“Kata itu adalah kontribusi sederhana, jadi jika Anda memiliki uang, jika tidak, tahan terlebih dahulu, jadi itu berarti harus dibuat dengan produk.” Katanya.
Menurutnya, gagasan kontribusi sederhana itu menyenangkan untuk mencoba berdoa di Indonesia. Dia berharap dana pensiun dari lembaga keuangan (DPLK) dan dana pensiun majikan (DPPK) dapat menyelidiki, menyelidiki dan mengimplementasikannya.
OGI, “Pekerja informal 57-58 persen, masih ada banyak (kemampuan), jika mereka akan berpartisipasi (jika mereka memasuki industri dana pensiun), kami segera terbang.” Katanya.