krumlovwedding.com, JAKARTA – Generasi Z mempunyai pandangan berbeda mengenai definisi kedewasaan. Merujuk pada penelitian yang dilakukan Tucker Research yang mensurvei 2.000 orang Amerika lintas generasi, terungkap bahwa Gen Z meyakini bahwa masa dewasa dimulai pada usia 27 tahun, bukan 18 tahun.
Selain itu, Generasi Z juga mengutamakan kedewasaan bukan hanya soal jumlah/usia, namun kemandirian finansial dan tanggung jawab dibandingkan kebahagiaan. Selain itu, responden Gen Z juga melihat kedewasaan dari tugas-tugas lain, seperti mampu mengurus rumah tangga (46 persen) dan pekerjaan pertama (28 persen).
Seiring berjalannya waktu, generasi muda lebih memahami arti kedewasaan dibandingkan kesuksesan pribadi Ketika seseorang sudah dianggap dewasa, ia juga tidak terikat dengan aturan adat
Sedangkan generasi tua, seperti generasi baby boom, merasa terikat dengan aturan adat seperti menikah muda, membeli rumah, dan memiliki anak di usia 20-an. Di sisi lain, Gen Z lebih mengutamakan kestabilan emosi, kepuasan karir, dan penemuan diri sebelum memakai label “dewasa”.
Faktanya, menurut studi Tucker Research, 72 persen responden di semua kelompok umur setuju bahwa masa dewasa saat ini terlihat sangat berbeda dibandingkan dekade sebelumnya.
Namun, keterlambatan masa dewasa ini juga menimbulkan kekhawatiran, terutama dalam hal perencanaan keuangan Kevin Mayeks, CEO dari National Association of Insurance and Financial Advisors, mencatat dalam penelitiannya bahwa, meskipun migrasi lansia masih jauh, banyak generasi muda yang tidak terlibat dalam perencanaan pensiun, yang dapat berdampak signifikan terhadap jangka panjang mereka. . Konsistensi
“Begitu banyak anak muda yang tidak berkontribusi untuk masa pensiunnya atau membeli asuransi jiwa sehingga hal itu tidak menjadi perhatian,” kata Mikes, seperti dilansir The Freedom, Jumat (4/10/2024).
Namun, tren ini menunjukkan bahwa kedewasaan bagi Gen Z tidak berarti mencapai tonggak sejarah dalam masyarakat, melainkan ketika individu merasa percaya diri dalam mengatur kehidupannya sendiri. Sebagian besar responden mengidentifikasi usia 27 tahun sebagai tahap awal masa dewasa, yang mencerminkan keyakinan bahwa efikasi diri, bukan tekanan sosial, harus menentukan kesiapan seseorang untuk memasuki tahap kehidupan tersebut.
Pada akhirnya, definisi masa dewasa dapat berubah, namun keinginan untuk mandiri, aman, dan pemenuhan diri adalah hal utama yang mendefinisikannya—18, 27 atau lainnya.