krumlovwedding.com, JAKARTA – Laboratorium Roket meluncurkan satelit observasi Bumi kecil untuk NASA pada Sabtu pagi (25/5/2024). Pada 03:41 EDT (07:41 GMT; 19:41 NZ) pada hari Sabtu (25/05/2024), sebuah roket Elektron lepas landas dari Rocket Lab di Selandia Baru, membawa energi radiasi kubus kutub pertama dari dua kubus kutub. Misi Penelitian Iklim Eksperimen Inframerah Jauh (PREFIRE) NASA.
Menurut Rocket Lab, Space mengumumkan pada Selasa (28/5/2024) bahwa satelit tersebut diluncurkan ke orbit Bumi 53 menit setelah peluncuran, sesuai rencana.
Rocket Lab juga meluncurkan satelit PREFIRE kedua. Menurut pihak perusahaan, tanggal peluncurannya belum diumumkan, namun akan terjadi dalam waktu tiga minggu setelah peluncuran pada Sabtu (25/5/2024).
Kedua satelit PREFIRE berukuran 6U kubik. Huruf “U” berarti “satuan”, sebuah kubus dengan panjang sisi 10 cm, yang merupakan bahan dasar penyusun kubus. (Jadi kubus 6U adalah yang terbesar dari enam unit ini).
Kubus PREFIRE ditempatkan pada orbit melingkar hingga 525 km di atas Bumi. Dari sana, mereka mulai mengukur jumlah panas yang hilang dari wilayah kutub di planet kita. Menurut Rocket Lab, hal ini belum pernah dilakukan secara sistematis dari orbit.
Dalam deskripsi misinya, Rocket Labs menulis: Dua PREFIRE untuk mengukur radiasi inframerah termal, jenis energi yang sama yang dipancarkan oleh lampu panas yang membuat model iklim lebih akurat dan membantu memprediksi perubahan akibat pemanasan global Tiang. .
Peluncuran pada Sabtu (25/5/2024) ini merupakan peluncuran keseluruhan ke-48 dari Electron sepanjang 18 meter, yang dirancang untuk perjalanan khusus ke orbit satelit kecil.
Rocket Lab sedang mencoba membuat tahap pertama Electron dapat digunakan kembali. Setelah beberapa kali peluncuran, perusahaan ini mengeluarkan boosternya dari laut dan bersiap untuk terbang untuk pertama kalinya. Namun startup ini tampaknya merupakan investasi yang lebih tradisional tanpa komponen pemulihan.
Laboratorium roket tersebut sebelumnya telah meluncurkan kubus penelitian iklim NASA. Pada Mei 2023, perusahaan meluncurkan empat satelit konstelasi TROPICS milik badan tersebut, yang memantau perkembangan siklon tropis, dengan dua peluncuran elektron.