krumlovwedding.com, JAKARTA — PT. Citra Van Titipan Kilat (“TIKI”) mengadakan acara diskusi bertajuk “Seluk Beluk Memelihara dan Menjalankan Usaha Reptil” untuk berbagi informasi dan perspektif baru mengenai tren peternakan reptil yang semakin populer di Indonesia. sebagai peluang bisnis. Meningkatnya minat terhadap reptil tercermin dari semakin seringnya pameran dan kompetisi hewan eksotik tersebut di berbagai daerah di Indonesia yang selalu menarik banyak pengunjung.
Tren ini juga menjadi perhatian khusus dari TIKI yang meluncurkan layanan TIKI TIREX (TIKI Send Reptile Express) pada Juli lalu. Dengan layanan ini, TIKI menjadi layanan kurir ekspres pertama yang resmi mengirimkan prosedur hewan reptil seperti kadal, iguana, penyu, dan ular.
“TIKI mempunyai rekam jejak yang kuat dalam pengiriman makhluk hidup, seperti ikan hias dan tanaman hias. Bahkan, TIKI merupakan satu-satunya jasa kurir yang memiliki fasilitas karantina mandiri ikan hidup. Ornamen yang memiliki izin Karantina Ikan, kendali mutu dan keamanan Badan Hasil Perikanan (“BKIPM) Kehadiran TIKI TIREX terus membuktikan betapa TIKI sudah 54 tahun namun terus berinovasi mengikuti perkembangan pasar dan dengan mengetahui pengalaman kami di seluk beluk jasa kurir, kami bisa terus melanjutkannya. mitra penyedia yang terpercaya bagi masyarakat Indonesia,” kata National Director & Network TIKI, Ahmad Ferwito.
Acara diskusi yang diselenggarakan TIKI kali ini menghadirkan narasumber berpengalaman di bidangnya, antara lain Drh. Yulyani Dewi, dokter hewan spesialis pengobatan reptil dan hewan eksotik di PetCare Ampera dan penulis buku “A-Z: Turtles and Tortoises”. Berikutnya, Fakhri Auzan, pendiri dan direktur Repjak, perusahaan penangkaran dan distribusi reptil, serta Edwin Widiantoro, Manajer Operasional dan IT TIKI, yang berbagi pandangannya mengenai pengiriman reptil.
Memelihara reptil sebagai hewan peliharaan tentu berbeda dengan merawat hewan mamalia seperti kucing dan anjing. Dr. Yulyani Dewi menekankan pentingnya memahami ciri-ciri reptil sebagai hewan ektotermik yang mengandalkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
“Penting untuk dipahami bahwa proses pelepasan pada reptil memerlukan kelembapan dan perawatan yang tepat. Selain itu, metabolisme reptil lebih lambat dibandingkan mamalia, sehingga frekuensi makan yang lebih sedikit memerlukan perhatian yang cermat terhadap nutrisi untuk menjaga kesehatan jangka panjang. katanya.
Dr. Yulyani Dewi memberikan beberapa tips merawat reptil. “Nutrisi reptil bervariasi berdasarkan spesies;
Iguana adalah herbivora yang membutuhkan sayuran dan buah-buahan hijau, sedangkan ular piton membutuhkan sayuran dan buah-buahan hijau
Karnivora yang memakan jagung atau serangga. Penting untuk mengetahui pola makan spesifik setiap jenis reptil untuk menjaga keseimbangan nutrisi, termasuk suplemen kalsium dan vitamin D3 untuk kesehatan tulang. Karena sifat ektotermiknya, reptil memerlukan suhu habitat yang sesuai, dengan adanya zona hangat (basking zone) untuk mengatur suhu tubuhnya. Habitatnya juga harus memiliki kelembapan yang sesuai dengan spesiesnya: misalnya, iguana membutuhkan kelembapan yang lebih tinggi daripada ular. Lampu UVB penting bagi beberapa spesies, seperti kura-kura, untuk sintesis vitamin D. Selain itu, ingatlah untuk membersihkan habitat secara teratur untuk menghindari bakteri atau jamur, dan sistem penyaringan air yang baik diperlukan untuk reptil akuatik, seperti air. kura-kura. . menawarkan.”
“Reptil seringkali menyembunyikan tanda-tanda penyakitnya hingga menjadi serius. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tanda-tanda kesehatan seperti nafsu makan, perilaku, dan kondisi kulit. Jika reptil tampak lesu, tidak makan, atau mengalami masalah kulit, ini mungkin merupakan tanda penyakit itu. memerlukan perhatian yang diperlukan oleh dokter hewan yang berpengalaman dalam perawatan reptil.
Lebih lanjut Dr. Yulyani Dewi juga mengingatkan kita untuk memisahkan reptil yang sakit agar tidak menulari hewan lain, dan memperhatikan tanda-tanda penyakit, seperti penurunan berat badan, muntah, atau perubahan perilaku lainnya, untuk membantu dokter mendiagnosis dan mengobati.
Ide bisnis dan tips sukses dalam bisnis reptil
Tren peternakan reptil semakin berkembang seiring dengan semakin mudahnya akses informasi mengenai berbagai jenis reptil eksotik dan unik, serta cara perawatannya. Komunitas pecinta reptil semakin berkembang, banyak anggota yang berbagi informasi tentang koleksinya dan juga memperdagangkan koleksinya. Jenis reptil ekstrem yang paling populer antara lain ular, iguana, dan biawak. Sedangkan jenis reptil yang jinak dan lucu antara lain tokek, kura-kura, dan katak. Semakin unik jenis, warna, dan bentuk reptil tersebut, maka semakin tinggi pula harganya. Fakhri Auzan, pendiri dan direktur Repjak, menjelaskan, bisnis jual beli reptil sudah ia geluti sejak tahun 2012.
Dengan berjualan hewan, Repjak berjualan secara online dan offline dengan membuka booth di berbagai pameran hewan di wilayah Jabodetabek, Bandung, Jogjakarta, dan Surabaya.
Sahabat Repjak, demikian sebutan pengikut Repjak, datang dari seluruh Indonesia dan mengekspor ke Filipina dan Korea Selatan. Menurut Fakhri, usaha jual beli reptil bisa dimulai dari skala kecil atau domestik hingga skala peternakan dengan omzet bulanan hingga ratusan juta rupee.
Selain bisnis jual beli, Fakhri mengatakan perusahaannya juga melayani kebutuhan reptil seperti perlengkapan dan perlengkapan habitat, makanan dan suplemen; serta layanan perawatan, perawatan, dan pelatihan reptil telah berkembang seiring dengan berkembangnya hobi ini.
Menjadi tuan rumah acara reptil dan pembuat konten tentang perawatan reptil, tips berkembang biak, dan pengetahuan umum tentang reptil juga dapat menjadi sumber pendapatan.
Dalam menjalankan usaha reptilia ini, Fakhri mengingatkan para pelaku usaha untuk memahami betul peraturan perizinan khususnya reptil langka dan dilindungi serta peraturan ekspor dan impor agar tidak mengalami kendala di kemudian hari.
“Indonesia memiliki peraturan yang ketat mengenai perlindungan spesies reptil yang dilindungi.
Otorisasi khusus
Jika ingin memperdagangkan reptil langka atau spesies yang dilindungi, Anda harus menghubungi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan memastikan bahwa reptil tersebut bukan merupakan spesies yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Konservasi. Jika berencana mengekspor atau mengimpor reptil, ada izin tambahan, apalagi beberapa spesies reptil terdaftar di CITES (Konvensi
Perdagangan internasional spesies yang terancam punah). Dokumen yang diperlukan antara lain izin ekspor-impor
KLHK, serta surat keterangan kesehatan yang menjamin reptil tersebut bebas dari penyakit yang dapat menular
Ekosistem baru,” kata Fakhri, “memastikan reptil dipelihara dalam kondisi yang memenuhi standar
Perlindungan satwa agar kesehatan dan kualitas reptil kita dalam kondisi prima.
Ketika Anda menjalankan bisnis jual beli reptil, kepuasan pelanggan sangatlah penting.
Adalah untuk menjamin keselamatan dan keamanan reptil tersebut hingga sampai di tangan pembeli. Cara berkemas
Dan memilih mitra email yang berpengalaman sangatlah penting.
“Periksa kesehatan reptil sebelum dikirim. Reptil yang sakit atau stres bisa menjadi agresif dan
Berbahaya. Jika memungkinkan, latih reptil agar terbiasa dengan kondisi yang tidak ideal, seperti saat pengiriman. Perhatikan wadah yang digunakan berdasarkan ukuran dan kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban yang dibutuhkan reptil. Gunakan wadah berwarna gelap atau tutupi wadah dengan kain untuk meminimalkan paparan cahaya dan suara yang menyebabkan stres. Pastikan ventilasi udara di dalam wadah mencukupi kebutuhan reptil. Isi bagian yang kosong
Dalam kotak pengiriman dengan koran atau busa untuk mengurangi guncangan selama pengangkutan.
Label pengiriman ditempelkan dengan jelas di bagian luar wadah, termasuk label peringatan “Hewan Hidup”,
Dan “Perlakukan dengan hati-hati.” Periksa kembali wadah dan kotak untuk memastikannya aman dan label pengiriman terpasang dengan benar. “Terakhir, pilihlah jasa pengiriman yang khusus menangani reptil dan memiliki fasilitas asuransi untuk ketenangan pikiran Anda,” ujar Edwin Widiantoro, Manajer Operasional dan IT TIKI.
Pertengahan tahun ini TIKI mengumumkan layanan pengiriman khusus reptil yaitu TIKI TIREX dengan transportasi darat ke tujuan seluruh Indonesia, dengan tiga pilihan produk yaitu Semalam
Service (ONS) untuk pengiriman satu hari, Same Day Service (SDS) tiba di hari yang sama, dan
Reguler (REG) dengan biaya lebih ekonomis dan estimasi waktu pengiriman 2-3 hari kerja. Layanan TIREX dilengkapi
Dengan fasilitas asuransi yang memberikan perlindungan terhadap risiko kehilangan, kerusakan atau hal-hal lain yang tidak terduga dengan nilai penggantian maksimal Rp 5 juta.
“Untuk menggunakan layanan ini TIKI hanya berlaku dan menerima berat minimal 1 kg
Pengiriman reptil tidak beracun. Pengirim hendaknya memperhatikan prosedur pengiriman mengenai transparansi mengenai isi dan jenis reptil yang dikirimkan. Reptil dari berbagai jenis harus dikemas
Secara terpisah dan akan menerima nomor resi pengiriman yang berbeda. “Jika ada jenis reptil yang dilarang untuk dikirim, TIKI akan mengembalikan kiriman tersebut kepada pengirimnya,” kata Edwin. “Dengan adanya layanan TIKI TIREX ini kami berharap dapat memberikan pilihan yang lebih aman, nyaman dan mudah bagi penjual dan pembeli.”