krumlovwedding.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mempercepat upaya penyederhanaan regulasi. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto. Langkah-langkah tersebut diambil untuk meningkatkan efisiensi, menarik investasi dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menegaskan, penyederhanaan regulasi di bidang energi menjadi prioritas dalam rangka percepatan investasi, terutama pada 100 hari pertama kepemimpinannya. Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah tumpang tindih perizinan yang menghambat kelancaran arus investasi. Misalnya saja di bidang eksplorasi migas, Bahlil mencatat masih ada lebih dari 100 izin yang harus dipenuhi. Hal ini membuat proses penelitian menjadi lebih lambat dan kurang efisien.
Bayangkan kalau kita mau telusuri saja, saat ini ada lebih dari 100 lisensi, 129 kalau tidak salah. Sebenarnya lisensi ini sudah bagus, tapi Service Level Agreement kita, kecepatannya kurang. Jadi saya masih mencari ada alasannya,” kata Bahlil, tertulis dalam pengumuman resmi Kementerian ESDM, Sabtu (26 Oktober 2024).
Selain sektor migas, Bahlil juga menyoroti permasalahan serupa di sektor mineral dan batubara (Minerba), dimana banyak peraturan yang tumpang tindih juga membebani pejabat dan pelaku usaha. “Kami melihat banyak teman-teman pejabat terdahulu, khususnya di Administrasi Umum, yang terdampak dengan persoalan regulasi yang terlalu rumit. Kami akan melakukan perbaikan agar tidak menyandera pejabat, tetapi juga agar tidak melakukan penyiksaan atau penyiksaan. menghambat pengusaha untuk ngebut,” ujarnya.
Menanggapi arah tersebut, Kepala Kantor Komunikasi, Pelayanan Publik dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menegaskan, penyederhanaan regulasi bertujuan tidak hanya untuk mempercepat investasi, tetapi juga untuk meningkatkan kinerja. manajemen di sektor energi secara keseluruhan. “Kami mendukung pemilahan peraturan yang tumpang tindih agar proses perizinan di sektor migas dan minerba lebih efisien. Ini menjadi prioritas utama dalam 100 hari pertama, sesuai instruksi Menteri ESDM. Sumber daya,” kata Agus di Jakarta, Kamis (21 Oktober 2024).
Pemerintah, lanjutnya, sedang mempercepat harmonisasi regulasi antara pusat dan daerah. “Sesuai instruksi Menteri ESDM, kami berupaya memastikan proses perizinan di pusat dan daerah dapat diselesaikan dalam waktu maksimal satu tahun. Ini yang menjadi prioritas kami dalam rangka mendorong percepatan perizinan. investasi,” jelas Agus.
Melalui upaya tersebut, Kementerian ESDM berharap dapat menciptakan ekosistem usaha yang lebih dinamis dan meningkatkan kontribusi sektor energi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Ke depan, pemerintah akan terus mengevaluasi dan menyederhanakan peraturan lainnya, agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan investasi di sektor energi.
“Regulasi yang terlalu rumit akan menghambat proses investasi dan mengakibatkan birokrasi yang panjang. Melalui langkah penyederhanaan regulasi, pemerintah berharap dapat menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif,” kata Agus menutup keterangannya.