krumlovwedding.com, JAKARTA – Google, anak perusahaan Alphabet, merilis Gemini, model kecerdasan buatan generasi kedua. Raksasa teknologi ini juga telah memperkenalkan berbagai inovasi penggunaan kecerdasan buatan di luar ChatGPT, termasuk kacamata pintar.
Dalam postingan blognya, CEO Google Sundar Pichai menyebut momen ini sebagai awal era baru agensi. Ini adalah asisten virtual yang mampu menjalankan tugas dengan otonomi lebih besar.
Seperti dilansir Reuters pada Jumat (13/12/2024), “Mereka dapat memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, memikirkan beberapa langkah ke depan, dan mengambil tindakan atas nama Anda,” kata Pichai.
Pernyataan tersebut menguraikan metode yang digunakan Google untuk mendapatkan kembali kepemimpinannya dalam persaingan teknologi kecerdasan buatan yang semakin ketat. Apalagi setelah OpenAI yang didukung Microsoft menarik perhatian global ketika merilis chatbot ChatGPT pada November 2022.
Google meluncurkan Gemini pada Desember 2023 dan kini menawarkan empat versi model tersebut. Pada hari Rabu, Google merilis pembaruan untuk Flash versi kedua yang lebih murah, menambahkan peningkatan kinerja dan fitur untuk pemrosesan gambar dan audio. Lebih banyak model akan tersedia tahun depan.
Dalam beberapa hari terakhir, OpenAI telah mengumumkan serangkaian penawaran baru untuk mendiversifikasi prospeknya, termasuk langganan ChatGPT senilai $200 per bulan untuk penggunaan penelusuran lanjutan dan akuisisi format teks-ke-video, Sora. Strategi Google adalah menyuntikkan kemajuan AI ke dalam aplikasi yang sudah memiliki basis pengguna besar. Misalnya, aplikasi Penelusuran, Android, dan YouTube termasuk di antara tujuh produk yang digunakan oleh lebih dari 2 miliar orang setiap bulannya.
Basis pengguna tersebut mewakili keunggulan signifikan dibandingkan pesaingnya seperti Perplexity, yang menginginkan penilaian $9 miliar, dan laboratorium penelitian baru seperti OpenAI, Anthropic, atau xAI milik Elon Musk.
Format Flash Gemini 2.0 mendukung aplikasi yang menyertakan AI panning di mesin pencarinya. Google telah memperkenalkan fitur-fitur baru untuk Project Astra, sebuah prototipe agen universal yang memungkinkan pengguna berbicara secara real-time tentang apa pun yang ditangkap kamera ponsel cerdas mereka.
Alat tersebut sekarang dapat melakukan percakapan lisan dalam berbagai bahasa dan memproses informasi dari peta dan alat pengenalan gambar lensa. Astra juga sedang diuji pada prototipe kaca pintar, menandai kembalinya perusahaan tersebut ke sektor manufaktur setelah kegagalan Google Glass. Google juga memperkenalkan Project Mariner, ekstensi browser Web Chrome yang dapat mengotomatiskan penekanan tombol dan klik mouse, mirip dengan fitur “Gunakan Komputer” dari lab pesaing Anthropic.