Erick Thohir Sebut Garuda ID Tekan Duplikasi Tiket Timnas Indonesia

krumlovwedding.com, JAKARTA – Ketua Umum PSSI Erik Thohir mengungkapkan, penggunaan Garuda ID pada laga Timnas Indonesia melawan Jepang, Jumat (15/11/2024) mampu menekan angka duplikat tiket pertandingan tersebut. Semoga saja ia bisa tampil lebih maksimal pada laga melawan Arab Saudi, Selasa (19/11/2024).

Saat ditemui media, Senin (18/11/2024) untuk meninjau persiapan di Stadion Utama Gelora Bang Karno (SUGBK) jelang laga melawan Arab Saudi, Eric menyebut duplikat tiket sudah berkurang signifikan. 

“Terima kasih kepada AFC, TNI, Polri semuanya atas kenyamanan dan keamanan pertandingan kemarin. Sebelum melawan Australia penontonnya banyak dan tiket duplikatnya 10 ribu. Saat pertandingan melawan Jepang sekitar 2500 tiket duplikat, jadi kami memutuskan untuk membuat .” jelas sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.

Menurutnya ini merupakan keberhasilan yang fenomenal. Eric mengatakan fokusnya bukan pada masalah duplikasi bisnis, tapi masalah keamanan. Menurut Eric, PSSI harusnya bisa mencapai minimal seribu.

“Agar terjadi sesuatu, kami bisa memberikan pengamanan,” jelasnya.

Eric menjelaskan, CCTV dimanfaatkan dengan baik. Pengenalan wajah juga mulai bermunculan. Dia berjanji bahwa web dan sistem pengenalan wajah akan menjadi satu pada bulan Maret 2025.

“Jadi antara tiket dan kamera pengenal wajah, semuanya akan langsung muncul. Bahkan, kemarin ada kasus yang ingin kami laporkan tentang pencurian ponsel. Terdeteksi dari wajah, lalu kami cocokkan. Kami tahu itu Siapa, jadi hal-hal ini menghibur,” ulang Eric.

Untuk laga kandang bulan Maret melawan Bahrain, Eric ingin hanya kendaraan presiden dan wakil presiden yang diperbolehkan berada di kawasan GBK seperti yang diterapkan pada Asian Games 2018.

“Maaf, kami juga menerapkan sistem seperti Asian Games sebelumnya. Nanti yang boleh masuk hanya mobil Presiden atau Wakil Presiden. Semua harus berjalan sedikit dengan buggy (kereta golf). Itu yang mereka lakukan. diperiksa Buggy, jadi kami berusaha membuat kawasan ini (bypass) benar-benar bebas kendaraan, kata Eric.

Untuk penilaian lebih lanjut, Eric akan mencoba memasukkan minumannya ke GBK. Menurutnya, dua jam berada di dalam stadion tanpa minum akan menyulitkan masyarakat. 

“Saya lihat toiletnya cukup, minumannya saja, mungkin kita bisa panggil bantuan. Kalau bisa masuk karena mereka sudah dua jam di dalam dan butuh minum,” ujarnya.

Eric mengatakan ada dua pilihan. Pertama, botol minum diperbolehkan, namun tanpa tutup. Pilihan lainnya menggunakan plastik.

“Saya lebih suka botolnya tidak ditutup. Kalau plastik, nanti jadi sampah lagi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *