ESDM Sebut Perlu Sembilan Pabrik Biodiesel Tambahan untuk Produksi B50

krumlovwedding.com, DENPASAR – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan dibutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan pabrik yang mengolah minyak sawit (crude palm oil/CPO) menjadi bahan bakar tambahan untuk menghasilkan bahan bakar fosil B50.

“Jadi kita perlu membangun tujuh hingga sembilan pabrik atau lebih untuk meningkatkan kapasitas pabrik yang ada,” kata Eddie Wibowo, Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pada Konferensi Kelapa Sawit Indonesia 2024. IPOC) di Bali, Kamis (7/11/2024).

Dia mengatakan, penambahan pabrik pengolahan CPO ini untuk menutup gap kebutuhan konversi ke B50 yang membutuhkan 19,7 juta kilokalori, sedangkan produk domestik bruto saat ini hanya 15,8 juta kilowatt.

Artinya kekurangan sekitar 3,9 juta kiloliter, ujarnya.

Selain itu, Edi mengatakan permintaan produksi juga dapat dijadikan peluang investasi karena diperlukan tambahan investasi modal sebesar US$ 360 juta untuk mencapai B50.

“Sebenarnya ada peluang investasi juga jika pemerintah ingin menambah investasi sekitar $360 juta,” kata Eddy.

“Kalau nanti pabriknya masih ada, ditunda saja, soal pelaksanaannya saja,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *