krumlovwedding.com, JAKARTA — Tahun lalu, serangan brutal Israel di Gaza berujung pada terciptanya gerakan boikot internasional yang kuat. Di Indonesia, gerakan boikot terhadap produk Israel dan perusahaan terkait menyasar sejumlah merek internasional milik perusahaan multinasional yang memiliki hubungan bisnis dengan rezim Zionis.
Gerakan boikot internasional, termasuk di Indonesia, menyasar produk-produk yang terkait dengan Israel. Daftar produk ini juga diterbitkan oleh organisasi seperti Gerakan BDS dan Organisasi Konsumen Muslim Indonesia (YKMI).
Dampak boikot ini mulai terasa pada situasi keuangan berbagai perusahaan tersebut. Agustus lalu, McDonald’s melaporkan penurunan penjualan global akibat gerakan boikot. Sebagai salah satu merek yang masuk dalam daftar boikot gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS), McDonald’s merasakan dampak nyata terutama di Timur Tengah dan negara-negara Muslim yang penjualannya anjlok 1,3 persen.
CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengakui bahwa boikot di Timur Tengah dan negara-negara Muslim telah mengurangi penjualan di kelompok negara tersebut. Faktanya, angka ini hanya terjadi pada 0,2 persen.