krumlovwedding.com, MEDAN — Merokok masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Dampak negatif terhadap kesehatan seseorang dan lingkungan sudah jelas.
Oleh karena itu, upaya penurunan angka tembakau terus dilakukan, terutama di kalangan orang dewasa. Langkah yang efektif adalah pendidikan yang intensif dan terarah.
Dr Cashtry Meher mengatakan perlunya memberikan pendidikan khusus kepada perokok dalam upaya mengekang kebiasaan merokok, khususnya di kalangan perokok dewasa. “Memaksimalkan konsep meminimalkan risiko tembakau dengan menggunakan produk tembakau alternatif dapat menjadi pilihan terbaik bagi perokok dewasa untuk mengurangi kebiasaan merokok, serta membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Medan untuk menurunkan angka merokok dan jumlah perokok. . tentang penyakit tidak menular,” ujarnya di Medan, Senin (25 November 2024).
Ia mengatakan, berhenti merokok secara langsung sulit dilakukan karena perokok dewasa sering kali mengalami gejala kambuh atau kembali ke kebiasaan merokok. Oleh karena itu, selain mendorong penerapan pola hidup sehat, ia mengatakan perlu juga upaya edukasi lainnya, seperti pengenalan konsep pengurangan bahaya tembakau, penggunaan inovasi teknologi terkini untuk mengurangi kebiasaan merokok.
Optimalisasi upaya alternatif tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat menurunkan angka merokok khususnya di Kota Medan. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merokok meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular (NCD).
Sementara itu, data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 menunjukkan bahwa jumlah perokok di Kota Medan relatif tinggi, terutama pada pria dewasa dengan angka 42% pada masyarakat berusia 24 hingga 54 tahun. Cashtry melanjutkan, upaya edukasi dapat dilakukan oleh petugas kesehatan sebagai pionir dalam menyebarkan konsep pengurangan dampak buruk tembakau. Sebab, petugas kesehatan berinteraksi langsung dengan perokok.
Selain itu, pemerintah dapat mengadaptasi upaya edukasi, misalnya dengan menerapkan konsep penurunan risiko tembakau dengan program skrining PTM di puskesmas. Menurutnya, pendekatan ini bisa menjadi langkah konkrit untuk mengurangi masalah NCD, guna mewujudkan tujuan Pemko Medan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pemerintah Kota Medan dapat bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat konsep minimalisasi dampak buruk tembakau agar lebih efektif dalam mengurangi prevalensi merokok dan angka NCD. Oleh karena itu, pendekatan pengurangan dampak buruk tembakau sejalan dengan program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Medan, ujarnya.