Republya.co.id, Jakarta – Asosiasi Dokter Indonesia (Newar) Orang -orang merasakan virus metaphneumovirus (HMPV). Salah satu alasannya, masyarakat global memiliki kebal terhadap GMPV, dan mengingat virus 23 tahun yang lalu.
Idi adalah anggota penyakit menular dari penyakit eksekutif, Prof. Awal Pirena Pirena Pirchan, penyakit ini hampir tidak secara signifikan tidak tersebar luas atau terlihat. Menurut catatan Erina, di berbagai negara, penyebaran virus HMMP menderita gejala yang secara signifikan, serta dengan lembut.
“Virus GMPV telah ditemukan sejak tahun 2001, dan gambar -gambar di Cina tidak terlalu tinggi. Profesor mengatakan Rabu (1/8/2025).
Ketika datang ke Mutut, Erlinina, di masa depan, di masa depan, virus GMPV dapat bermutasi. Namun, menurut kata -katanya, mutasi biasanya virus lemah. “Ada mutasi di masa depan, tetapi virus itu lemah, dan melemah. Profesor Erina berkata,” Saya pikir itu tidak perlu panik untuk orang -orang. “
Meskipun bukan epidemi, Erina masih merujuk pada masyarakat untuk menerapkan protokol yang sehat, termasuk topeng jika di tengah halaman. Menurutnya, tujuan transportasi transportasi terluka.
“Segera setelah penurunan pengiriman dibagi dari sistem pernapasan, jangan memakai topeng untuk memindahkan mereka ke virus ke orang sehat,” katanya.
Sebagai orang tua dan kelompok yang merupakan orang tua dengan masalah dengan masalah dan kelompok, Vaksin Grip Erina menyarankan. “Ketika ada pegangan, kata Erina,” saat ini, orang -orang yang dalam bahaya, ditawari secara khusus. “
Kementerian Kesehatan, disajikan dengan distribusi virus HMPVO di Indonesia. Di Indonesia semua kasus termasuk anak -anak. Tetapi gejala diklasifikasikan.