Thomas Djiwandono, Menteri Iaga-Diputty, telah mengungkapkan bahwa Anagata Nusantara (BPI dan Antara) bukanlah saham pemerintah hipotek di jaket bumbum. Ini ditransmisikan pada konferensi pers APBN 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Tengah, Kamis (13.3.2025).
Thomas, yang juga keponakan Presiden Prabowo, menjelaskan bahwa pemerintah mendirikan BPI dan Antrara 2025 Law 1 untuk memperkuat peran Bumn. Dan antara Bumn dan sumber pembiayaan lainnya antara investasi dan pekerjaan optimisasi.
Saat melakukan kegiatan dan otoritas, Anda mengelola dividen Bunn dan menyetujui peningkatan atau pengurangan partisipasi modal dalam BUMN dari manajemen dividen.
“Harus ditekankan bahwa dan di antara tindakan pemerintah yang tidak diuntungkan. Tindakan pemerintah aktif, yang menghasilkan dividen, dividen digunakan di dalam dan di antara investasi. Oleh karena itu, ini membutuhkan semacam penguasa bahwa modal negara tidak diperbaiki,” kata Thomas.
Politisi Partai Gererma, yang juga merupakan penekanan pada presiden Presiden Indonesia Plabowo, menekankan, dalam mekanisme yang berlaku di Bumn Bumn dan di antara mereka, dan di antara mereka, dividen yang diterima dioptimalkan ketika dikelola oleh penempatan.
“Model ini adalah dividen yang keluar dari pendapatan dan manfaat dari setiap kelompok, dan telah menjadi investasi, dan ada sekelompok investasi dividen,” jelasnya.
Diketahui bahwa Presiden Indonesia Prabowo meluncurkan BPI dan Antara pada hari Senin (24 April 2025). Dikatakan bahwa Sovereign Sovereign Fund (SWF) mengelola lebih dari $ 900 juta atau sekitar $ 14.611 triliun rp, yang berasal dari Jumbo-Bumn Bumn dan Otoritas Investasi Indonesia (INA). Semua dana dan pendanaan proyek berkelanjutan dan memiliki dampak besar pada bidang yang berbeda untuk meningkatkan ekonomi menjadi 8 %Prabowo.
“Dan dibentuk dengan modal asli 1000 triliun rps untuk keterlibatan modal negara dalam bentuk negara dan saham negara yang efektif,” Thomas menjelaskan.