Republik Republika.co.co, Jakarta – Komisi Nasional untuk Kekerasan yang berlawanan yang diajukan terhadap Agustus, mengutuk penerapan musisi serta politisi Ahmad Dan (AD). Pernyataan Dani dianggap seksis karena penetrasi wanita, Idonzia dan martabat rasis.
Pernyataan ini diserahkan kepada pertemuan Komisi X di Dani untuk mengidentifikasi Indonesia untuk tiga pemain sepak bola (3.05.2025). Ketua Komisi Kekerasan Terhadap Wanita mengatakan Ahmad Dani menyarankan bahwa Ahmad Dan telah memiliki lebih dari 40 tahun dan pembuatan janda untuk pemain yang lebih tinggi. Selain itu, seorang pemain yang dinaturalisasi dapat menikahi wanita Indonesia untuk membawa “melahirkan ke Indonesia”, yang ia putuskan untuk memiliki keterampilan sepakbola berkualitas tinggi.
“Pengumuman itu dianggap dilecehkan karena mengarah pada seorang wanita yang hanya mesin reproduksi anak, pelayan seksual suaminya.
Faktanya, hukum Indonesia mengatakan hukum Indonesia, pembentukan pernikahan dan hukum Islam mengatur ketentuan dan prasyarat ketat untuk mencegah lebih dari satu orang. Pernyataan ini juga dianggap sebagai martabat Indonesia dengan rasisme karena itu seperti sifat genetik yang lebih baik dari pemain sepak bola dari luar negeri daripada Indonesia. “Kalimat rasis menekankan bahwa naturalisasi bukan ‘Kaukasus’ karena berbagai ras Eropa,” katanya.
Rumah komunitas mengingat bahwa semua pemimpin dan anggota parlemen Indonesia memiliki wewenang untuk memverifikasi 4 kolom nasional dalam pernyataan dan setiap hari. Majelis Nasional 4 kolom adalah Konstitusi 1945, persatuan dalam keragaman dan persatuan Republik Indonesia (Gambar). Prinsip penghormatan terhadap kemanusiaan adalah adil dan beradab, dan penilaian non -kekuatan dan keanekaragaman adalah nilai integral dari 4 kolom nasional yang harus dilestarikan dan secara praktis. Ini termasuk wanita sebagai orang yang setara, bukan hanya benda seksual dan fasilitas reproduksi.
Andy mengatakan pernyataan seksis ini juga bertentangan dengan persetujuan “kesetaraan dan keadilan gender” dalam kriteria 1984 untuk tahun 1984.
Dia mengatakan bahwa pernyataan Ahmad Dan memperhitungkan potensi untuk melanggar hak asasi perempuan, citra Parlemen India, terutama Komisi, yang disertai dengan Ruang Pendidikan (MKD). “Selain nilai -nilai dari 4 kolom nasional, klaim ini menunjukkan keseriusan parlemen Indonesia dengan pengembangan pesepakbola Indonesia, sehingga anak -anak dari rakyat Indonesia dapat mencapai secara optimal,” kata anak -anak dari rakyat Indonesia.
Menurutnya, MKD harus mengikuti ujian untuk memperkuat citra Parlemen Indonesia, memastikan peristiwa tersebut. Homeport juga menawarkan kepemimpinan kepemimpinan parlemen Indonesia untuk memperkuat kemampuan anggota parlemen Indonesia untuk memperkuat perwakilan profesional mereka mengenai Konstitusi, Hak Asasi Manusia dan Kesetaraan.
Selain itu, Ahmad Dani, dan terutama pihak -pihak, harus membawa para pihak untuk memahami dan mengendalikan anggota DRR RI. Peningkatan aplikasi yang menyetujui hak asasi manusia, non -diskriminasi dan kesetaraan dan keadilan gender.