krumlovwedding.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan kepuasan masyarakat terhadap dirinya menurun pada tahun-tahun awal pemerintahannya. Akibat kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar (BBM)
“Kalau saya ingat sepuluh tahun yang lalu, saya ingat ketika kita memindahkan subsidi BBM. Subsidi kita potong. Tapi harga pasti naik,” kata Presiden di Istana Garuda, Kaltim, Jumat (11/10/2024). upacara Forum CEO Luopan 100.
Jokowi mengatakan saat itu kepuasan masyarakat terhadap dirinya turun dari 72 persen menjadi 43 persen karena kebijakannya.
“Pada saat itu, saya ingat peringkat persetujuan saya adalah 72%, yang turun menjadi 43% karena kenaikan bahan bakar, namun saya menghitung bahwa itulah risiko yang harus saya ambil dengan memutuskan apa yang ingin kami ukur. Apakah saya melakukan itu atau tidak, Saya putuskan berani Satu poin, turun menjadi 72 (persen), turun menjadi 43 (persen),” ujarnya.
Namun, Jokowi mengatakan Indonesia mungkin memiliki lebih banyak ruang finansial karena kebijakan yang tidak populer tersebut. Hal ini terutama berlaku untuk proyek infrastruktur konstruksi.
“Waktu itu ruang fiskal kita bertambah menjadi Rp170 triliun. Lalu kita mulai membangun yang namanya infrastruktur,” kata Presiden.
“Selama 10 tahun terakhir, dan jelas dari anggaran saat ini, kami telah membangun jalan pedesaan baru. Saya memulai dengan jalan pedesaan karena orang sering berbicara tentang mencari jalan raya, meskipun kami telah membangun lebih banyak jalan raya dalam 10 tahun terakhir. 366,000 kilometer jalan pedesaan,” tambahnya.
Selain itu, jalan tol sepanjang 2.433 kilometer telah dibangun dalam 10 tahun terakhir.