Ahli Bedah Saraf Temukan Fenomena Memutar Memori Penting Saat Kematian

JAKARTA – Sebuah penemuan mengejutkan ditemukan oleh Drs. Ajmal Semar, ahli bedah saraf di University of Louisville, yang penelitiannya dipublikasikan di Frontiers in Aging Neuroscience mengungkapkan bahwa otak manusia terus berfungsi dan mengatur selama dan setelah transisi menuju kematian.

Aktivitas otak post-mortem Perbedaan dari organ lain Dr. Semmer menemukan bahwa otak manusia menunjukkan aktivitas selama 900 detik setelah kematian. Ia fokus memeriksa aktivitas otak selama 30 detik sebelum dan sesudah serangan jantung.

“Kami mengukur aktivitas otak selama 900 detik pada saat kematian, dan kami fokus memantau apa yang terjadi dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti,” kata Dr. Semer.

Fenomena Distorsi Memori Penting Dalam penelitian ini, ditemukan perubahan pada pita getaran sistem saraf. Secara khusus, osilasi gamma dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih tinggi seperti memori, menunjukkan bahwa otak mungkin memutar ulang kenangan penting sebelum kematian.

Osilasi otak berhubungan dengan pengambilan ingatan. Otak mungkin memutar ulang ingatan terakhir dari peristiwa penting dalam hidup sebelum kematian. Mirip dengan apa yang dilaporkan dari pengalaman mendekati kematian, kata Semar.

Penemuan besar dan studi dampak oleh Dr. Semar adalah peneliti pertama yang mengukur aktivitas otak manusia selama proses kematian. Penemuan ini memberikan wawasan baru mengenai apa yang terjadi pada kesadaran dan ingatan setelah kematian.

“Jika kita tahu ada sesuatu yang terjadi di otak mereka, mereka akan mengingat saat-saat bahagia bahkan ketika mereka meninggal. Kita bisa memberi tahu keluarga mereka tentang hal itu, dan mereka akan merasa hangat ketika mereka terjatuh kaki mereka sedikit,” kata Dr. Semer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *