AI Vonis Manusia Akan Abadi? Ini Teori dan Data Penunjangnya

LONDON — Klaim AI bahwa manusia “akan abadi di abad ini” menarik untuk ditelusuri, namun penting untuk diingat bahwa ini hanyalah dugaan dan bukan kepastian.

HARAP DICATAT – Kecerdasan Buatan Google dapat digunakan

AI seperti Bard dilatih pada data dalam jumlah besar dan dapat memproses informasi serta membuat prediksi berdasarkan pola yang dilihatnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa AI tidaklah sempurna dan prediksinya mungkin salah. Faktor-faktor yang tidak terduga seperti penemuan ilmiah baru atau peristiwa global yang tidak terduga dapat mempengaruhi hasil sebenarnya.

Menurut Daily Start, konsep keabadian harus didefinisikan dengan jelas. Apa yang dimaksud dengan “abadi”? Apakah artinya hidup tanpa penuaan atau kematian kekal?

Atau bisakah manusia menyembuhkan penyakit dan memperbaiki kerusakan tubuh secara permanen?

Definisi keabadian yang berbeda berarti cara yang berbeda untuk mencapainya.

Keabadian dapat menimbulkan banyak pertanyaan moral dan sosial yang kompleks. Misalnya, jika populasi manusia bertambah tanpa batas, bagaimana sumber daya bumi akan didistribusikan?

Selain itu, bagaimana keabadian mempengaruhi konsep kematian, makna hidup, dan hubungan antarmanusia?

Terlepas dari tantangan yang ada, terdapat banyak kemajuan ilmiah yang menjanjikan dalam perpanjangan dan pemulihan kehidupan.

Misalnya, penelitian terapi sel, rekayasa genetika, dan nanoteknologi menunjukkan potensi memperlambat penuaan dan bahkan membalikkan kerusakan terkait usia.

Prediksi AI mengenai kematian manusia pada abad ini sangat menarik dan membuka kemungkinan-kemungkinan di masa depan.

Namun, penting untuk bersikap kritis terhadap asumsi-asumsi ini dan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi hasil sebenarnya.

Keabadian menimbulkan banyak persoalan etika dan sosial yang harus dipertimbangkan secara matang sebelum menjadi kenyataan.

Fokusnya saat ini harus pada penelitian ilmiah yang bertanggung jawab dan pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia dalam jangka panjang.

Penting untuk diingat bahwa AI masih dalam tahap awal pengembangan, dan kemampuannya untuk memprediksi masa depan masih terbatas.

Kita harus mengikuti kemajuan teknologi ini dengan cerdas dan kritis, dan terlibat dalam perdebatan tentang implikasi etika dan sosial dari potensi kemajuan ilmu pengetahuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *