Air Mata Maman Abdurahman dan Tony Sucipto di Laga Terakhir Bersama Persija

Maman Abdurrahman dan Tony Susipto tak kuasa menahan air mata selepas laga terakhirnya melawan Percy Jakarta. Keputusan mengakhiri karier bersama Macan Kemayoran terasa istimewa usai mengantarkan tim melaju ke final RCTI Premium Sports 2024 usai mengalahkan PSIS Semarang di Jakarta International Stadium (JIS), Kamis (30/5/2024).

Usai pertandingan, Maman diberi kesempatan berpidato di hadapan ribuan penonton JIS yang hadir. Uniknya, itu merupakan pidato pertama pemain yang memainkan 162 pertandingan kompetitif tersebut.

Moman kemudian terdiam dan menunduk, menyembunyikan air mata yang mengalir di pipinya. Namun di tribun penonton, ribuan The Jakmania meneriakkan namanya seolah menguatkan legenda hidup Percy Jakarta.

Setelah itu, Maman memandang Yakmania dan mulai berbicara. Maman yang mengucapkan selamat tinggal pada sepak bola Indonesia tak bisa lagi menyembunyikan kesedihannya.

Suaranya bergetar dan Maman mulai bernapas perlahan. Dia kemudian berteriak ‘Si Jak..Si Jak..Si Jak’

“Semuanya datang dan pergi dalam sepak bola. Yang bertahan adalah suporter setia. Dan malam ini saya menjadi bagian dari kalian,” kata Maman.

“Biarkan aku menjadi bagian dari kalian malam ini. Terima kasih kepada Persia karena telah mempercayaiku di usia yang begitu muda tetapi selalu menghargai bahwa aku ada di tim. Semoga sukses untuk Persia pada akhirnya. Dan untuk Jackmania, lebih besar, lebih kompak dan malam ini aku menjadi bagian darimu,” lanjutnya.

Maman adalah salah satu pemain paling disegani di Persia. Selama bermain untuk Macan Kemayoran, ia berhasil meraih gelar juara Liga 1 pada tahun 2018, selain itu masih ada trofi lainnya berupa Piala Presiden pada tahun 2018 dan Piala Menpora pada tahun 2021.

Bukan hanya ibu. Toni Susipto pun memutuskan gantung sepatu usai laga terakhirnya melawan Persija.

Dalam sambutannya, Tony mengucapkan terima kasih kepada manajemen klub dan The Jakmania yang selalu mendukung karir sepak bolanya.

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada manajemen Persija, para pelatih, staf pelatih, pemain dan ofisial tim Persija Jakarta. Selama 5 tahun saya telah memberikan gelar yang saya berikan. bisa. bawa ke Persia Jakarta.

Terima kasih banyak untuk Jakmania. Ketika saya datang dan kembali, Jakmania selalu mendukung saya. Bahkan saat tim sedang terpuruk, Jakmania selalu mendukung saya. Musim depan, saya berharap Persija menjadi klub ibu kota dan begitulah. Untuk Persija Jakarta cocok main di kota Jakarta,” kata Tony.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *