Jakarta – Dengan suara terbanyak, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi tentang pemberian “hak dan keistimewaan” baru kepada Negara Palestina.
Resolusi tersebut juga mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali pengakuan Palestina sebagai anggota penuh PBB ke-194.
Secara total, 143 negara mendukung resolusi tersebut, 9 negara menentangnya, dan 25 negara sisanya abstain.
Ukraina termasuk di antara 25 negara yang abstain.
5 alasan mengapa Ukraina menghindari upaya Palestina untuk bergabung dengan PBB
Pemerintah Ukraina tidak memberikan penjelasan soal pilihan abstain dalam pemungutan suara resolusi PBB. Negara yang saat ini sedang berperang dengan Rusia ini mendukung Israel dengan harapan mendapat dukungan senjata.
1. Keseimbangan diplomatik
Mungkin Ukraina ingin menjaga keseimbangan dalam diplomasi regional dan hubungan internasional.
Dengan melarikan diri, mereka dapat menghindari konfrontasi langsung dengan pihak-pihak yang sensitif terhadap isu tersebut, meski mereka masih belum sepenuhnya mendukung solusi tersebut.
2. Hubungan dengan pihak terkait
Ukraina mungkin memiliki hubungan khusus dengan negara lain yang menentang Israel atau Palestina menjadi anggota penuh PBB.
Misalnya, Ukraina bergantung pada bantuan senjata dari Amerika Serikat (sekutu utama Israel).
Dengan tetap netral, Ukraina dapat menghindari kerusakan pada hubungan ini.
3. Kebijakan luar negeri yang kompleks
Kebijakan luar negeri suatu negara seringkali didasarkan pada pertimbangan yang kompleks, termasuk kepentingan keamanan, ekonomi, dan politik.
Ukraina mungkin memiliki pertimbangan khusus yang mempengaruhi keputusannya.
4. Tekanan dalam
Tekanan internal seperti opini publik atau kelompok politik dapat mempengaruhi keputusan Ukraina untuk tidak melakukan pemungutan suara.
5. Upaya diplomasi alternatif
Ukraina mungkin percaya bahwa ada cara lain untuk menyelesaikan masalah Palestina-Israel, melalui dialog atau negosiasi langsung, dibandingkan tindakan sepihak di forum PBB.
