Album Everlast, Wujud Eksplorasi Musik Fabio Asher yang Keluar dari Zona Nyaman

JAKARTA – Penyanyi-penulis lagu muda yang karirnya sedang menanjak, Fabio Usher mencoba mengeksplorasi karya musiknya dalam album terbarunya bertajuk Everlast. Album ini menandai babak baru dalam karir musik Fabio, karena menghadirkan elemen musik yang berbeda dan semakin menunjukkan kemampuan bermusiknya yang semakin matang.

Para penggemar menyambut karya terbarunya ini dengan sangat antusias, mengingat popularitas dan kualitas musik yang selalu dijaga Fabio. Dalam Everlast, Fabio Usher mengeksplorasi berbagai genre dan gaya musik yang berbeda dari karya-karyanya sebelumnya.

Album Everlast merupakan salah satu bentuk eksplorasi musik Fabio Usher yang berusaha keluar dari zona nyamannya sebagai penyanyi solo. Dapat dikatakan bahwa dia mencoba genre musik yang berbeda. Dalam album Everlast, Fabio tidak fokus hanya pada satu jenis musik saja. Fabio telah mencoba-coba berbagai genre, termasuk pop, rock, dan bahkan hip-hop.

“Saya bisa keluar dari zona nyaman, adrenalin naik turun, banyak genre yang bisa didengarkan, seperti jazz, pop dan lain-lain,” kata Fabio Usher saat ditemui di sela-sela perilisan album Everlast, beberapa sebelumnya.

Album ini menunjukkan fleksibilitas dan kreativitasnya dalam bermusik. Apalagi banyak lagu cinta di album terbarunya, mulai dari ‘Asmara Mabuk’, ‘Mahir Memberi Luka’, ‘Sisa Rindu’, ‘Berharap Kau Kembali’ dan beberapa karya lainnya. Album Everlast merupakan salah satu bentuk eksplorasi musik Fabio Usher.

Bisa dibilang, penyanyi yang terkenal dengan single Bertahuan Luca ini sedang menjajaki genre musik berbeda. Dalam album Everlast, Fabio tidak hanya fokus pada satu jenis musik, Fabio mencoba berbagai genre, antara lain pop, rock, bahkan hip-hop. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kreativitas Fabio dalam bermusik.

Selain itu, album terbarunya banyak memuat materi lagu cinta, mulai dari ‘Mabuk Asmara’, ‘Mahir Memberi Luka’, ‘Sisa Rindu’, ‘Semoga Kamu Kembali’ dan masih banyak lagi. Yang menarik dan mengejutkan adalah materi dalam album ini, salah satunya adalah saat Fabio Usher pertama kali mencoba melakukan rap.

Lahir di Kotamobag pada 2 Oktober 1993, keberanian solois bereksperimen dengan rap ini menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan menawarkan sesuatu yang baru kepada pendengarnya.

“Aku juga nge-rap sedikit, kupikir aku tidak ingin hanya tinggal di sini jadi aku mencoba segalanya dan kuharap semua orang menyukainya,” tambahnya.

Penyanyi solo bernama lengkap Fabio Fukrer Tovoliu ini tak mau tanggung-tanggung dalam berkarya, menghabiskan banyak waktunya dalam proses kreatif album ini. Fabio terlibat langsung dalam setiap aspek produksi, mulai dari penulisan lirik hingga aransemen musik.

Hal ini memastikan bahwa setiap lagu di Everlast benar-benar mencerminkan visi dan perasaannya sebagai seorang artis. Di album Everlast, Fabio Asher berkolaborasi dengan beberapa musisi lain untuk menciptakan lagu yang lebih berwarna dan dinamis.

Kolaborasi ini tak hanya menambah variasi albumnya, tapi juga memberikan kesempatan bagi Fabio untuk belajar dan berkembang bersama musisi berbakat lainnya.

Sejak perilisan Everlast, album ini mendapat reaksi positif dari penggemar dan kritikus musik. Banyak yang memuji keberanian Fabio dalam mengeksplorasi berbagai genre dan menyampaikan pesan mendalam melalui liriknya.

Album ini dianggap sebagai salah satu karya terbaiknya dan menunjukkan perkembangan signifikan dalam karir musiknya. Nah, itulah kira-kira penjelasan terkait perilisan album baru Fabio Usher, Everlast.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *