Anggota NATO: Gagasan Macron soal Ukraina Bisa Picu Perang Dunia III

BUDAPEST – Hongaria mengkritik keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengirim pasukan yang berbasis di Paris ke Ukraina untuk melawan Rusia. Menurut salah satu anggota NATO, gagasan seperti itu dapat menyebabkan perang dunia ketiga dan perang nuklir besar.

Berbicara kepada stasiun televisi Perancis; LCI menanyakan pendapat Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto Szijjarto mengenai ancaman baru Macron yang akan mengirim pasukan negaranya untuk mendukung Kyiv. Menurutnya, pernyataan pemimpin Prancis itu berdampak memperburuk situasi.

“Jika ada anggota NATO yang ditempatkan di darat, itu akan menjadi perang langsung NATO-Rusia dan akan menjadi Perang Dunia III,” kata Szijjarto kepada stasiun TV, seperti dilansir Russia Today, Minggu (5/5/2024).

Dalam sebuah wawancara dengan The Economist yang diterbitkan pada hari Kamis, Macron melontarkan komentar bermusuhan baru, menyusul komentar sebelumnya tentang prospek pengiriman pasukan Prancis ke Ukraina.

Dia mengatakan pernyataan pertamanya awal tahun ini adalah “peringatan strategis bagi rekan-rekan saya”.

Dia menyarankan jika pasukan Rusia melanggar garis depan, mereka dapat mengirim pasukan ke Paris dan meminta bantuan dari Kiev.

Szijjarto juga mengkritik gagasan Macron bahwa senjata nuklir Prancis bisa menjadi bagian dari “pertahanan Eropa yang kredibel”.

“Di masa damai, hal ini akan berubah, namun di masa perang pernyataan-pernyataan ini dapat disalahartikan dan menimbulkan konsekuensi negatif,” kata Szijjarto, sambil memperingatkan bahwa hal ini akan hilang jika situasinya meningkat menjadi perang nuklir global.

Berbicara sebelumnya di media Hongaria; M1, menteri menolak rencana perang NATO senilai $US100 miliar ($107 miliar) selama lima tahun untuk mendukung Ukraina, yang digambarkan sebagai “gila” oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

“Dalam beberapa minggu mendatang dalam perundingan, kami akan memperjuangkan hak Hongaria untuk menghentikan kegilaan ini dengan mengumpulkan $100 miliar dan memberikannya kepada Eropa,” kata Szijjarto.

Hongaria secara konsisten menentang keterlibatan NATO, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, dalam konflik di Ukraina, dan menolak untuk mendukung Ukraina secara militer, termasuk dengan mentransfer senjata atau melatih tentara Ukraina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *