JAKARTA – Ke-38 finalis Puteri Indonesia 2024 tampak begitu bersemangat saat mengunjungi MNC Media di I News Tower, Jakarta, Selasa (28/5/2024). Ini merupakan salah satu kegiatan karantina menjelang malam penobatan besok, Rabu (29/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut para finalis Puteri Indonesia 2024 berkesempatan berdiskusi dan mendengarkan pemaparan mengenai proses kerja media online, televisi dan radio di MNC Media. Dimana semuanya terintegrasi dengan digital sebelum menjadi berita bagi masyarakat.
Diskusi panel berlangsung interaktif. Selain mendengarkan pemaparan dari Pemimpin Redaksi MNCTV, RCTI dan Okezone, beberapa finalis Miss Indonesia 2024 juga diundang untuk bertanya. Mereka sangat penasaran dengan dunia media, khususnya program berita.
Finalis Miss Indonesia 2024 Priyanka Puteri dari DKI Jakarta juga menanyakan program khusus dan portal berita di media MNC dengan topik tertentu.
Pemimpin Redaksi RCTI Ario RD menjelaskan pentingnya positioning dari segi segmentasi, kelompok sasaran, dan lokasi saluran televisi.
Menurutnya, sebuah saluran televisi tidak boleh sekadar menampilkan konten atau acara yang menarik tanpa mempertimbangkan kesesuaian konten tersebut dengan positioning televisi tersebut.
Positioning dimaksudkan agar stasiun televisi menyasar khalayak yang tepat sehingga konten yang disajikan dapat berfungsi secara efisien dan sesuai dengan khalayak. Beberapa isu tidak diliput secara spesifik oleh media, namun topiknya dipilih berdasarkan positioning media.
RCTI itu TV keluarga yang berisi olahraga, sinetron, dan berita. Semuanya datang, tapi tidak semua berita bisa datang, jelas Ario.
“Berita-berita yang berhubungan dengan keluarga dipilih, itu positioning kita. Jadi belum ada spesifikasinya, hanya proporsinya saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Okezone Tutti Octaviani membahas tentang sistem kerja reporter di media online i News Media Group. Mereka perlu terus berintegrasi dengan TV, yang membutuhkan lebih dari sekadar keterampilan menulis.
“Portal ini bukan sekadar berita teks. Bentuknya berupa artikel, video, dan foto saat diangkat menjadi reporter. Video dari lapangan juga bisa digunakan oleh teman-teman di TV. Memberikan kesan portal dan pengalaman bagaimana TV bekerja,” kata Tuti.
Selain itu, 38 wanita cantik dari berbagai provinsi di Indonesia berkesempatan mengunjungi studio televisi dan radio yang digunakan untuk penyiaran. Beberapa dari mereka juga berkesempatan untuk mengikuti siaran bersama para reporter berita.
