Apa Dampak setelah 3 Negara Eropa Mengakui Kemerdekaan Palestina? Ada 4 Akibat

MADRID – Palestina telah resmi diakui oleh tiga negara Eropa, Irlandia, Norwegia, dan Spanyol. Tampaknya langkah ini berdampak besar tidak hanya pada Israel, tapi juga pada negara-negara Barat lainnya.

Pengakuan terhadap Palestina sebenarnya bukan terjadi belakangan ini. Perlu diingat bahwa pada tahun 1988, tujuh negara Eropa telah mengakui kemerdekaan Palestina. Jumlah ini meningkat seiring berjalannya waktu.

Dengan meningkatnya dukungan ketiga negara Eropa tersebut, diperkirakan sepertiga negara di Benua Biru kini mendukung Palestina.

Sejumlah negara Eropa menilai pengakuan Palestina dengan cara ini merupakan salah satu bentuk pencapaian perdamaian di Timur Tengah.

Mengingat konflik yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh keengganan penjajah Israel untuk mengakui negara Palestina. Israel juga menolak solusi hidup berdampingan secara damai antara dua negara.

4 Pengaruh 3 negara Eropa yang mengakui Palestina

1. Ancaman terhadap Israel

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pengakuan ini merupakan serangan terhadap kedaulatan Israel dan mengancam keamanannya. Beberapa analis melihat hal ini sebagai indikasi semakin terisolasinya Israel di panggung dunia.

Katz juga mengatakan bahwa langkah yang diambil negara-negara Eropa merupakan kompensasi atas “teror”.

Dukungan Irlandia, Norwegia, dan Spanyol pun memaksa Israel menarik duta besarnya dari ketiga negara tersebut.

Dalam sebuah tindakan provokatif, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan menyatakan saat berada di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, “Kami tidak akan membuat pengumuman apa pun.” Negara Palestina”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan sayap kanannya menolak proposal kemerdekaan Palestina. Lebih buruk lagi, Israel justru meningkatkan jumlah pemukiman ilegal Yahudi di tanah Palestina.

2. Israel mengambil langkah kontroversial

Saluran TV Al-Jazeera melaporkan bahwa Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan bahwa dia akan berhenti memberikan dana pajak kepada Otoritas Palestina (PA). Dana pajak dikumpulkan oleh Israel dan harus diberikan kepada Otoritas Palestina.

Sebelumnya, warga Israel yang tinggal secara ilegal di Tepi Barat harus membayar pajak kepada Otoritas Palestina. Kini undang-undang tersebut diklaim akan dicabut.

Smotrich juga menyerukan “langkah-langkah hukuman,” termasuk pembentukan pemukiman ilegal baru di Tepi Barat, “untuk negara mana pun yang secara sepihak mengakui negara Palestina.”

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan pencabutan undang-undang pengecualian tahun 2005 yang mengusir pemukim Israel dari berbagai permukiman di Tepi Barat.

3. Berencana mengajak negara-negara Eropa lainnya untuk mendukung Palestina

Menurut BBC, langkah berani Norwegia, Irlandia, dan Spanyol ini akan memberikan tekanan kepada negara-negara Eropa lainnya, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman, untuk mendukung penentuan nasib negara Palestina.

Sementara itu, Belgia, Malta, dan Slovenia juga mempertimbangkan untuk mengakui negara Palestina, meski hal tersebut mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Irlandia, Spanyol dan Norwegia mengatakan mereka melakukan hal tersebut sekarang untuk memulai proses politik damai di Timur Tengah.

Mereka berpendapat bahwa solusi jangka panjang terhadap krisis yang terjadi saat ini hanya dapat dicapai jika kedua belah pihak dapat mencapai landasan politik.

4. Solusi dua negara harus segera dilaksanakan

Semua negara yang memprotes pengumuman Irlandia, Spanyol dan Norwegia pada hari Rabu mengatakan bahwa mereka berkomitmen terhadap solusi dua negara yang pertama kali diuraikan dalam rencana pembagian PBB tahun 1947 dan didukung oleh Israel dan Palestina dalam Perjanjian Oslo pada tahun 1990an.

Namun sejak saat itu, pembicaraan antara kedua belah pihak tidak berjalan baik. Perundingan serius terakhir pada tahun 2013 dan 2014 gagal mencapai kesepakatan.

Menurut para kritikus, kegagalan negara-negara Barat dalam menekan Israel untuk menerapkan solusi dua negara pada dasarnya berkontribusi terhadap intensifikasi konflik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *