Apa Itu Asian Value yang Tengah Viral di Media Sosial? Ternyata Ini Artinya

JAKARTA – Istilah “Asian Values” ramai diperbincangkan masyarakat setelah santer beredar melalui podcast Total Politik yang mengundang Pandji Pragiwaksono. Lantas, apa yang dimaksud dengan nilai-nilai Asia?

Dalam podcast terkait, Pandji bertanya kepada dua pembawa acara tentang dinasti politik, Arie Putra dan Budi Adiputro. Meski setuju bahwa dinasti politik itu sah, Arie mengatakan bahwa pandangannya terhadap dinasti politik didasarkan pada nilai-nilai Asia.

Lalu apa maksud dari istilah “Nilai-Nilai Asia” yang belakangan ini populer? Berikut ini ikhtisarnya.

Apa nilai-nilai Asia? Banyak orang mungkin memandang nilai-nilai Asia secara berbeda. Namun secara umum, istilah tersebut mengacu pada seperangkat nilai politik yang digunakan secara bergantian dengan pemikiran politik Barat.

Mengutip SouthChinaMorningPost, Jumat (6 Juni 2024), konsep “nilai-nilai Asia” bisa ditelusuri kembali ke tahun 1990-an. Di dunia Barat saat itu, kepercayaan terhadap politik dan ekonomi sangat tinggi.

Michael Barr, profesor hubungan internasional di Universitas Flinders, mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2000 bahwa Barat mengalami euforia besar setelah memenangkan Perang Dingin.

Salah satu hasilnya adalah keinginan untuk mengekspor demokrasi dan hak asasi manusia ke seluruh dunia. Namun, rencana tersebut menghadapi tantangan dari belahan dunia lain, khususnya kawasan Asia-Pasifik.

Kawasan Asia-Pasifik mempunyai pandangan berbeda terhadap Barat. Tuntutan Barat terhadap hak asasi manusia dipandang sebagai upaya munafik untuk membuat Asia tunduk pada tuntutan tersebut secara politik dan ekonomi.

Lalu ada kontroversi mengenai nilai-nilai Asia, yang sekarang dikenal sebagai nilai-nilai Asia. Singkatnya, “nilai-nilai Asia” dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai yang sering dianggap sebagai inti budaya dan identitas Asia.

Jadi, jika Barat punya standarnya sendiri, Asia juga punya standarnya. Nah, inilah yang sekarang disebut dengan “Nilai-Nilai Asia”.

Dikembangkan di Asia Timur dan Tenggara, nilai-nilai Asia meliputi disiplin, kerja keras, hemat, menghormati otoritas, dan keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan sosial. Hal ini berbeda dengan nilai-nilai politik Barat yang sering dikaitkan dengan hak asasi manusia (HAM), demokrasi, dan kapitalisme.

Melihat ke belakang, nilai-nilai Asia diperkenalkan oleh sejumlah pemimpin dan cendekiawan Asia pada akhir abad ke-20. Implementasinya semakin berkembang seiring dengan berkembangnya perekonomian negara-negara Asia, khususnya di kawasan timur dan tenggara.

Meskipun terdapat perbedaan dengan Barat, banyak kritik ditujukan pada “nilai-nilai Asia”. Diantaranya, mereka sering dianggap mendorong korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Berikut ikhtisar ‘Nilai-Nilai Asia’, sebuah istilah menarik yang belakangan ini populer di media sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *