Apa Saja Tugas Kopasgat? Pasukan Elite TNI AU yang Baretnya Terinspirasi dari Cahaya Jingga

JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memiliki kekuatan elit yang disegani secara global yang dikenal sebagai Korps Pasukan Aksi Cepat (Kopasgat). Pengakuan ini disampaikan langsung oleh komandan NATO yang seharusnya memantau Kopasgat.

Kopasgat secara historis berganti nama dari Korps Pasukan Khusus TNI Angkatan Udara (Kopaskhas) pada Januari 2022. Penggantian nama satuan elit TNI AU ini ditetapkan dalam Keputusan Panglima TNI Andika Perkasa Nomor Kep/66/I/2022 .

Lantas apa saja tugas pasukan khusus TNI AU yang semula bernama Komando Pasukan Mobile Tjepat (Kopasgat) yang didirikan pada 17 Oktober 1947? Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga dimensi yaitu udara, laut, dan darat.

Setiap prajurit Kopasgat minimal harus mempunyai kualifikasi parakomando (Parako) untuk melaksanakan tugasnya secara profesional, kemudian menambah kemampuan militer khusus sesuai spesialisasinya.

Kopasgat sebagai kekuatan serang siap dikerahkan di segala medan, baik hutan, kota, rawa, sungai, dan laut, untuk menumpas semua musuh yang menentang NKRI.

Kopasgat mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki pasukan khusus lainnya, yaitu Operasi Pendirian dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD), yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan kemudian mempersiapkan pendaratan pesawat dan parasut. pasukan ramah.

Selain itu, Kopasgat bertugas mengembangkan kekuatan dan kemampuan satuan tersebut. Kopasgat sebagai angkatan udara selalu siap secara operasional untuk melaksanakan segala misi operasi militer perang dan operasi nirmiliter selain perang, pengambilan sasaran, pertahanan obyek strategis TNI AU, pertahanan udara, operasi khusus. dan angkatan udara khusus dalam operasi militer atas kebijaksanaan Panglima TNI.

Serangkaian prestasi

Dilengkapi dengan segala kemampuan, Pasgat muncul sebagai satuan elite yang tangguh. Pasgat dengan baret oranyenya menjadi andalan dalam serangkaian operasi khusus. Kehebatan dan ketangguhan para prajurit Baret Oranye dalam menuntaskan tugasnya sudah tidak perlu diragukan lagi.

Warna baret jingga ini terinspirasi dari cahaya jingga fajar di kawasan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, daerah tempat terbentuknya pasukan ini. Tak heran jika pasukan khusus ini disegani oleh beberapa negara di dunia.

Bahkan, beberapa komandan NATO menyatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diwaspadai karena memiliki pasukan khusus yang selalu ada yaitu Pasgat. Pernyataan tersebut dilontarkan mantan komandan NATO saat ditanya oleh seorang mahasiswa di Amerika Serikat.

“Tidak ada Markas Besar TNI (Paskhas) yang kecil seperti ini. Denjaka dan Kopasus tidak punya markas yang memiliki landasan sendiri,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Markas Korpaskhas saat itu, Margahayu, Bandung.

Bukti bahwa Pasgat adalah pasukan khusus yang disegani terdengar pada kejadian di bandara Komoro, menjelang pembebasan provinsi Timor Timur (Tim-Tim). Saat itu, 80 tentara hampir bersentuhan dengan pasukan Australia yang tergabung dalam International Force for East Timor (Interfet).

Peristiwa bermula saat pesawat C-130 Hercules yang membawa pasukan Interfet mendarat di bandara Komoro. Ketika mereka turun dari pesawat, mereka segera membentuk formasi pertempuran, membentuk garis pertahanan.

Tindakan berlebihan pasukan Australia ini mengejutkan tentara Pasgat yang menguasai dan mengoperasikan bandara. Sebab, situasi keamanan di tim-tim saat itu aman. Hanya di hutan saja konflik terjadi.

Melihat situasi yang semakin mencekam, 80 prajurit Kopasgat siap mempersenjatai senjatanya, jika terjadi konflik dengan Interfet. Termasuk pasukan Gurkha yang menjadi anggotanya.

Namun ketika agen Interfet menyadari situasi di bandara aman dan tidak ada milisi bersenjata. Mereka baru menyadari bahwa informasi intelijen mengenai status Tim-Tim yang dikuasai milisi bersenjata adalah salah.

Ketegangan kembali berkobar saat Pangkoopsau II Marsda TNI Ian Santosa tiba di bandara Komoro. Saat turun dari pesawat Hercules C-130 TNI AU yang diiringi sejumlah pasukan Pasgat bersenjata lengkap, pasukan Interfet tiba-tiba menodongkan senjatanya ke arah rombongan Marsekal TNI AU Ian Santosa yang mereka anggap sebagai ancaman.

Bahkan, Marsekal TNI Ian Santosa bahkan berkoordinasi dengan Komandan Interfet Mayjen Peter Cosgrove. Tiba-tiba, tentara Pasgat langsung bereaksi dengan kekerasan. Mereka juga menodongkan senjata ke tentara Interfet.

Biografi mantan Dankorpaskhas Marsma (Purn) Nanok Soeratno bertajuk Kisah Nyata Prajurit Paskhas, menceritakan, saat kejadian itu, Kapten Eka dan 15 anak buahnya berteriak-teriak menahan emosi. “Hei, ini jenderalku, komandanku, keamanan di sini adalah tanggung jawabku,” teriak Kapten Eka.

Kondisinya sangat mencekam. Pasukan Pasgat dan Interfet mengacungkan senjatanya. Pada saat itu siapa pun bisa kehilangan kendali dan melepaskan tembakan. Selain itu, setiap personel pengawal Marsda Ian Santosa mengantongi dua hingga lima granat. “Panggil komandanmu ke sini,” teriak Kapten Eka kepada pasukan Antarmuka.

Saat itu, Kapten Eka memperingatkan seluruh personel untuk tidak menembak hingga mendapat perintah. “Letusan pertama terjadi pada saya,” tegasnya.

Meski Pasgat kalah jumlah, mereka sepakat menggunakan granat sebagai senjata mematikan jika terjadi baku tembak. Pasukan Pasgat siap berperang kemana-mana.

Tak hanya di Kalimantan dan Timor Timur, pengalaman prajurit Pasgat dalam menjalankan misi juga ditunjukkan saat melawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Pasgat ini berhasil menembak mati salah satu anak buah Lerrymayu Telenggen yang menyerbu Bandara Armaga Aminggaru, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak Papua.

Saat itu, Bandara Armaga Aminggaru sedang melaksanakan pendaratan personel personel Kotis Brimob Pamrahwan untuk menggantikan personel sebelumnya yang sedang menyelesaikan tugasnya. Mendapat serangan mendadak, Pasgat bertindak cepat terhadap pelaku penyerangan. Dalam peristiwa kebakaran yang berlangsung selama 2,5 jam itu, seorang anggota KKB bernama Tera Wamang (27) tewas tertembak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *