Apa yang Membuat Pemerintah Sipil Myanmar Dikudeta? Simak Penjelasan Lengkapnya

Nay Pyi Taw – Pemerintahan sipil Myanmar digulingkan oleh militer pada tahun 2021. Hingga saat ini militer masih berkuasa di negara tersebut.

Kudeta di Myanmar telah mengambil kendali militer dalam keadaan darurat. Kudeta tersebut juga mengakibatkan penangkapan pejabat pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi dan politisi senior lainnya.

Mengingat kudeta militer di Myanmar, banyak yang bertanya-tanya tentang alasan sebenarnya kudeta tersebut.

Penyebab Kudeta di Myanmar

Sebelum kudeta, pemilu November sebenarnya dimenangkan dengan telak oleh partai Suu Kyi. Sementara itu, partai-partai yang didukung militer bernasib buruk.

Akibatnya, pihak militer mengklaim pemilu tersebut dicurangi, meski Komisi Pemilihan Umum mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Klaim tentara ini diperkuat dengan pengumuman di Miawadi Army TV yang menyatakan bahwa penyitaan tersebut merupakan kegagalan pemerintah.

Militer bersikeras bahwa tindakannya dapat dibenarkan secara hukum, dan pengumuman tersebut mengutip ketentuan konstitusi yang memungkinkan militer untuk merebut kekuasaan dalam keadaan darurat, meskipun juru bicara partai Suu Kyi dan banyak pihak luar mengatakan tindakan tersebut sebenarnya adalah sebuah kudeta.

Beberapa ahli menyatakan terkejut bahwa militer akan bertindak untuk mengganggu status quo. Sebab para jenderal masih mempunyai kekuasaan yang sangat besar di negaranya.

Myanmar setelah kudeta

Menurut Al Jazeera, beberapa jam setelah kudeta, tentara mengumumkan keadaan darurat selama setahun dengan alasan kegagalan pemerintah.

Mereka juga menjanjikan pemilu baru, namun tidak memberikan kerangka waktu, dan mengumumkan bahwa kekuasaan telah diserahkan kepada Ming Aung Hlaing.

Menurut Melissa Crouch, profesor di Fakultas Hukum Universitas New South Wales di Sydney, Australia, Jenderal Ming Aung Hlaing sendiri sebenarnya dikenal sebagai orang yang sudah lama memendam ambisi menjadi presiden.

Min Aung Hlaing, yang sebelumnya merupakan tokoh yang kurang dikenal di luar militer, diangkat menjadi panglima tertinggi pada tahun 2011, tepat ketika Myanmar memulai transisinya ke pemerintahan sipil setelah 49 tahun pemerintahan militer.

Tindakan kontroversial Suu Kyi

Salah satu hal yang sangat menonjol dari kudeta militer adalah tindakan kontroversial Suu Kyi yang membuat Myanmar terlihat sangat buruk di mata dunia.

Meskipun Suu Kyi memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian atas upayanya menghadirkan demokrasi di Myanmar. Reputasinya segera memudar setelah tindakan keras militer terhadap Muslim Rohingya.

Kudeta tersebut juga akan menjadi ujian bagi komunitas internasional, yang telah mengisolasi Myanmar di bawah pemerintahan militer yang ketat selama beberapa dekade, namun menyambutnya dengan antusias sejak negara tersebut bergerak menuju demokrasi dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun kudeta yang dilakukan Min Aung Hlaing berhasil, para pengamat mengatakan masih ada pertanyaan mengenai kekuasaannya dan kemampuan militer untuk mempertahankan kekuasaan.

NLD, dalam pernyataan yang dikaitkan dengan Aung San Suu Kyi, meminta rakyat Myanmar untuk memprotes kudeta tersebut dengan sekuat tenaga.

Para analis mengatakan generasi muda yang hidup dalam sistem yang lebih terbuka lebih mungkin untuk merespons hal ini.

Hal ini terjadi ketika kudeta militer menggulingkan pemerintahan sipil di Myanmar. Kudeta membuat situasi di Myanmar semakin ambigu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *