Apakah Makanan Gosong Berdampak Buruk pada Kesehatan?

JAKARTA – Apakah gorengan berbahaya bagi kesehatan? Secara umum, makanan gosong dianggap tidak baik oleh banyak orang.

Anda mungkin pernah mendengar bahwa makan terlalu banyak berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Risiko paling umum yang terkait dengan mengonsumsi makanan olahan adalah kanker. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah ini benar. Namun, para ilmuwan percaya bahwa membakar makanan berdampak buruk karena alasan lain.

Mengutip kata-kata Andy Wall, jika Anda memiliki kebiasaan menghilangkan potongan gosong dari roti panggang Anda, itu mungkin karena orang tua Anda mengajarkan Anda untuk melakukannya ketika Anda masih kecil.

Memang benar bahwa kita semua memiliki kebiasaan makan yang kita pelajari dari orang tua kita, namun beberapa di antaranya sangat konyol sehingga bisa dianggap menghina.

Kebenaran tentang makanan kemasan

Pada tahun 2002, para ilmuwan di Universitas Stockholm menemukan bahwa ketika kita memanaskan makanan tertentu seperti kentang, roti, dan biskuit di atas 120 derajat, zat yang disebut akrilamida akan terbentuk.

Akrilamida dianggap berbahaya bagi manusia dalam beberapa hal. Pada awalnya, para ilmuwan percaya bahwa akrilamida bersifat neurotoksik.

Artinya, mengonsumsi akrilamida dapat menimbulkan efek negatif pada sistem saraf, namun para ilmuwan tidak mengetahui bagaimana atau mengapa.

Teori

Ada teori bahwa akrilamida dapat menyerang protein struktural dalam sel saraf atau menekan sistem anti inflamasi yang melindungi sel saraf dari kerusakan.

Ada juga bukti dari penelitian pada hewan bahwa paparan kronis terhadap akrilamida dalam makanan dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti demensia.

Akrilamida makanan mungkin terkait dengan gangguan perkembangan saraf pada anak-anak, menurut Associate Professor Federica Lagozzi dari Karolinska Institute di Swedia.

Gangguan perkembangan saraf

Laguzzi menemukan hubungan antara konsumsi akrilamida yang tinggi pada ibu hamil dengan berat badan lahir rendah, lingkar kepala, dan panjang bayi baru lahir.

Dampak mengonsumsi makanan olahan yang paling banyak dibicarakan adalah risiko kanker.

Memang benar orang tua mungkin meminta Anda membuang roti bakar yang gosong, karena memiliki sifat karsinogenik. Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa tidak ada bukti jelas mengenai efek karsinogenik akrilamida pada manusia, dan para peneliti tidak dapat menarik kesimpulan yang pasti.

Sementara itu, Otoritas Keamanan Pangan Eropa menyatakan bahwa akrilamida dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada anak-anak.

Namun, 30 tahun setelah diidentifikasi sebagai “kemungkinan karsinogen bagi manusia”, masih terdapat bukti yang bertentangan bahwa akrilamida menyebabkan kanker pada manusia.

Dalam sebuah penelitian di Belanda, para peneliti menemukan bahwa wanita dengan paparan akrilamida tertinggi memiliki tingkat kanker endometrium dan ovarium yang lebih tinggi.

Peneliti yang sama menemukan hubungan kecil antara asupan akrilamida yang tinggi dan risiko kanker ginjal.

Namun temuan tersebut belum dikonfirmasi oleh peneliti lain, dan belum diketahui apakah temuan ilmuwan Belanda tersebut benar adanya.

Komite Bahan Tambahan Makanan Organisasi Pangan dan Pertanian/Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa penelitian jangka panjang diperlukan sebelum kesimpulan dapat ditarik tentang hubungan antara akrilamida dan kanker.

Namun, mereka mendukung upaya untuk mengurangi kadar akrilamida dalam makanan. Itu sebabnya para pemain besar di industri makanan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi akrilamida dalam makanan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *