LONDON – Merek mobil sport asal Inggris Aston Martin baru-baru ini mengumumkan akan menunda peluncuran empat kendaraan listrik (EV) dan fokus pada pengembangan kendaraan listrik hybrid plug-in (PHEV).
Seperti dilansir Carscoops, meski awalnya berencana meluncurkan lini model EV mulai tahun depan, Aston Martin mengklaim masih banyak pelanggan yang mencari mobil sport berbahan bakar bensin dan hybrid.
CEO Aston Martin Lawrence Stroll mengatakan kepada Autocar bahwa perusahaan kini telah membatalkan rencana peluncuran mobil listrik pertamanya pada tahun 2025 dan berencana memperkenalkannya pada tahun 2027.
Platform khusus EV yang baru dikembangkan pada akhirnya akan menjadi basis crossover kecil, SUV, grand tour, dan kemudian beberapa jenis supercar berperforma tinggi.
Selama kami diperbolehkan membuat mobil ICE, kami akan membuatnya. Stroll menambahkan: “Saya pikir permintaan selalu ada, meskipun jumlahnya kecil.”
Strategi Aston Martin saat ini adalah berinvestasi pada campuran hibrida dan listrik di masa depan untuk menyeimbangkan permintaan akan powertrain yang menarik.
Hal ini juga akan memenuhi norma-norma nol emisi karbon yang ketat di seluruh dunia.
Ini akan menjadi strategi baru Aston Martin untuk menjaga perdamaian dengan pelanggan dan mendominasi pasar.
Stroll mengatakan dia telah memerintahkan perusahaannya untuk “berinvestasi besar-besaran pada PHEV,” yang menurutnya “harus merupakan permainan jangka panjang dan kami akan memiliki penawaran yang luas.”
Stroll mengatakan kepada Autocar bahwa konsumen tidak tertarik dengan model V6, sehingga PHEV masa depan akan dibangun dengan mesin V8 dan juga akan mengembangkan powertrain hybrid V12.
Autocar melaporkan bahwa model PHEV baru akan didasarkan pada arsitektur Aston yang sudah ada, dan SUV DBX mendatang akan menjadi model pertama dengan powertrain PHEV baru.
